Pertarungan Sengit Pilkada Muba 2024 : Calon Bupati Perempuan Unggul di Survei LSI
Muba, bidiksumsel.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 2024 diprediksi menjadi salah satu kontestasi politik paling menarik di Sumatera Selatan. Dalam pertarungan ini, Hj. Lucianty, seorang anggota DPRD Sumatera Selatan terpilih, mencatat sejarah sebagai calon bupati perempuan yang maju dalam pemilihan tersebut. Berpasangan dengan Syaparuddin, seorang akademisi dan tokoh lokal, pasangan ini mendapat dukungan mayoritas partai politik di parlemen Muba.
Di sisi lain, pasangan M. Toha, pengusaha lokal, dan Rohman, seorang tokoh agama sekaligus ketua partai, turut meramaikan persaingan. Kedua pasangan ini dikenal memiliki kekuatan logistik yang mumpuni dan basis pendukung yang solid.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru-baru ini merilis hasil survei opini publik terkait Pilkada Muba. Survei tersebut menunjukkan bahwa pasangan Lucianty-Syaparuddin, yang mengusung slogan MUBA SEHATI, unggul atas pasangan Toha-Rohman, yang dikenal dengan nama TOHARO.
Survei LSI dilakukan pada 14-18 November 2024 dengan melibatkan 1.000 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Dengan margin of error ±3,1 persen, hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Lucianty-Syaparuddin memperoleh dukungan sebesar 55,5 persen, mengungguli pasangan Toha-Rohman yang hanya mendapatkan 36,2 persen. Sisanya, 7,6 persen responden belum memutuskan pilihannya, sementara 0,7 persen suara dinyatakan tidak sah.
Ruli Akbar, Peneliti Nasional Senior LSI Denny JA, menyampaikan bahwa pasangan Lucianty-Syaparuddin unggul dalam beberapa aspek penting, mulai dari tingkat pengenalan, kesukaan, hingga visi-misi program kerja.
Pasangan Lucianty-Syaparuddin berhasil menarik dukungan dari hampir semua segmen pemilih. Pada segmen etnis Musi (Sekayu), yang menjadi basis terbesar pemilih (57,5 persen), pasangan ini meraih 53,3 persen dukungan, jauh di atas Toha-Rohman yang hanya memperoleh 35,7 persen.
Keunggulan juga terlihat pada segmen pemilih perempuan, di mana pasangan Lucianty-Syaparuddin mendapatkan 57 persen dukungan. Pada segmen laki-laki, mereka meraih 54 persen dukungan. Dari segi usia, pasangan ini unggul di semua kelompok, mulai dari pemilih pemula di bawah usia 29 tahun (56,5 persen) hingga pemilih di atas 50 tahun (53,7 persen).
Yang menarik, pada segmen pemilih terdidik, seperti lulusan perguruan tinggi, pasangan Lucianty-Syaparuddin memperoleh dukungan dominan sebesar 71,5 persen, sementara Toha-Rohman hanya mendapatkan 9,5 persen.
Pasangan Lucianty-Syaparuddin mendominasi di semua daerah pemilihan (dapil) di Muba. Di dapil 1 (Sekayu), mereka meraih 68,8 persen dukungan, jauh meninggalkan Toha-Rohman yang hanya mendapatkan 25 persen. Keunggulan serupa terlihat di dapil lainnya, seperti dapil II (Sungai Keruh, Plakat Tinggi, Jirak Jaya) dengan dukungan 48,6 persen, dan dapil V (Lalan) dengan 62,5 persen dukungan.
Dalam hal tingkat kesukaan, Lucianty-Syaparuddin kembali unggul. Lucianty mencatat tingkat kesukaan tertinggi sebesar 89,6 persen, diikuti Syaparuddin dengan 86,3 persen. Sementara itu, M. Toha dan Rohman masing-masing memperoleh 86,2 persen dan 86,1 persen.
Pasangan ini juga dinilai lebih baik dalam menyampaikan visi-misi serta program kerja mereka. Dalam debat kandidat, 60 persen responden menilai visi-misi Lucianty-Syaparuddin lebih unggul dibandingkan 34 persen untuk Toha-Rohman.
Meski unggul di survei, LSI menekankan bahwa hasil ini bukan jaminan kemenangan mutlak. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi hasil akhir adalah partisipasi pemilih.
Berdasarkan survei, hanya 68,6 persen pemilih yang menyatakan akan tetap menggunakan hak pilihnya meskipun ada halangan. Sisanya berpotensi menjadi golongan putih (golput). Kandidat yang mampu mendorong partisipasi tinggi dari basis pendukungnya memiliki peluang besar untuk menang.
Ruli Akbar menekankan pentingnya strategi untuk meminimalkan golput. “Kandidat yang paling mampu memobilisasi pemilihnya agar tetap datang ke TPS akan memiliki peluang menang yang lebih besar,” jelasnya.
Dengan segala dinamika yang terjadi, Pilkada Muba 2024 menjadi salah satu kontestasi politik yang menarik untuk diikuti. Persaingan sengit antara dua pasangan ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan kepala daerah, tetapi juga mencerminkan keberagaman aspirasi dan harapan masyarakat Muba.
Pasangan Lucianty-Syaparuddin, dengan keunggulan sementara yang mereka raih, tetap harus bekerja keras untuk menjaga momentum hingga hari pemungutan suara. Sementara itu, pasangan Toha-Rohman masih memiliki peluang untuk meningkatkan dukungan, terutama dengan strategi kampanye yang efektif dalam beberapa hari terakhir. (red)