Home Sumsel Prabumulih Kebakaran Hebat di PHRZ 4 : Tim HSSE Bertindak Cepat, Api Berhasil...

Kebakaran Hebat di PHRZ 4 : Tim HSSE Bertindak Cepat, Api Berhasil Dipadamkan!

fhoto : ist

Kebakaran Hebat di SP 3 Gunung Kemala : Oil Catcher Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan

Palembang, bidiksumsel.com – Sabtu siang, 19 Oktober 2024, menjadi momen yang menghebohkan masyarakat yang melintas di sekitar area SP 3 Gunung Kemala, PHRZ 4. Sekitar pukul 11.00 WIB, asap hitam pekat mengepul tinggi ke udara, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Banyak yang menduga bahwa telah terjadi kebakaran pada pipa gas, mengingat lokasi ini merupakan area operasional penting bagi PHRZ 4. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa kebakaran tersebut terjadi pada oil catcher, salah satu peralatan penting di fasilitas tersebut.

Insiden ini memicu kepanikan, terutama bagi para pekerja dan masyarakat yang melintas di sekitar lokasi. Oil catcher yang terbakar mengeluarkan asap tebal yang terlihat dari kejauhan, membuat suasana menjadi mencekam. Meski demikian, petugas cepat bergerak untuk menanggulangi kebakaran, dan berkat kecepatan serta kesigapan Tim HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) PHRZ 4, api berhasil dipadamkan sebelum menyebar lebih luas dan menimbulkan kerusakan yang lebih serius.

Penyebab pasti dari kebakaran yang terjadi pada oil catcher ini masih menjadi misteri. Hingga berita ini ditulis, Tim HSSE PHRZ 4 masih melakukan investigasi untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu insiden tersebut. Informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media menyebutkan bahwa kebakaran terjadi secara tiba-tiba, dan dalam hitungan menit, api sudah menjalar hingga memicu kepulan asap hitam tebal yang terlihat jelas dari berbagai sudut.

Menurut sumber terpercaya di lingkungan PHRZ 4 yang memberikan keterangan kepada media, api yang membakar oil catcher telah berhasil dikendalikan. “Ini bukan kebakaran pipa gas, tapi oil catcher yang terbakar. Saat ini, penyebab kebakaran sedang diselidiki lebih lanjut oleh Tim HSSE PHRZ 4, dan syukurlah api sudah berhasil dipadamkan,” ujar sumber tersebut.

Sumber itu juga mengungkapkan bahwa dirinya baru saja kembali dari lokasi kebakaran dan menyaksikan langsung kejadian tersebut. Ia memberikan apresiasi kepada tim HSSE yang dengan sigap menangani insiden ini, sehingga api tidak menyebar lebih luas dan berhasil dipadamkan dengan cepat.

Tim HSSE PHRZ 4 memiliki peran sentral dalam penanganan kebakaran ini. Mereka bertindak cepat dengan segera memadamkan api yang membakar oil catcher. Meski kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama mengingat area tersebut merupakan kawasan operasional penting bagi PHRZ 4, tindakan cepat tim keamanan dan keselamatan berhasil menahan api agar tidak menyebar lebih luas.

Kebakaran semacam ini memang selalu berpotensi menimbulkan kerugian besar, baik dari segi materiil maupun operasional. Namun, dengan penanganan yang tepat, insiden di SP 3 Gunung Kemala kali ini dapat diatasi sebelum menimbulkan dampak yang lebih serius. Api yang semula terlihat besar akhirnya bisa dipadamkan dalam hitungan menit.

Sementara itu, pihak PHRZ 4, melalui Officer Staff Comrell and CID, Nursiela, memberikan klarifikasi terkait insiden kebakaran ini. Dalam tanggapan resminya kepada media, ia mengirimkan pernyataan dari Senior Manager (SM) Prabumulih Field, Muhammad Luthfi, yang menjelaskan secara lebih rinci mengenai situasi di lapangan.

Menurut penjelasan tersebut, tidak ada kebakaran yang terjadi di SP 3 Gunung Kemala sebagaimana yang sempat diberitakan sebelumnya. Luthfi menjelaskan bahwa api yang terlihat berasal dari pekerjaan pengelasan yang sedang dilakukan di luar lokasi, di mana terdapat peralatan yang memicu percikan api. Meski percikan tersebut sempat menimbulkan api kecil, Tim HSSE yang berada di lokasi langsung mengambil tindakan pemadaman.

“Tim di lokasi sudah terlatih dalam memadamkan api, dan api pun langsung dipadamkan. Yang tersisa hanyalah asap yang sempat terlihat pekat,” ujar Luthfi.

Ia juga menambahkan bahwa kejadian ini berlangsung hanya beberapa menit dan tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan. Kondisi di lapangan pun saat ini sudah kembali normal, dan aktivitas operasional di lokasi bisa dilanjutkan seperti biasa tanpa ada gangguan berarti.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh pihak PHRZ 4, disebutkan bahwa semua tim yang berada di lokasi sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk menangani kebakaran atau insiden yang dapat menimbulkan bahaya. Oleh karena itu, mereka dapat merespons dengan cepat ketika terjadi percikan api atau kebakaran kecil yang bisa saja terjadi akibat pekerjaan yang berisiko.

Kejadian di SP 3 Gunung Kemala ini memang membuktikan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, terutama di lokasi-lokasi yang rawan insiden seperti fasilitas operasional migas. Pihak PHRZ 4 pun berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keamanan dan keselamatan di seluruh area operasionalnya guna meminimalisir risiko kecelakaan kerja atau kebakaran di masa mendatang.

Meski kebakaran di oil catcher berhasil dipadamkan dengan cepat, investigasi tetap harus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini. Tim HSSE PHRZ 4 akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada faktor teknis atau human error yang terabaikan. Tujuan utama dari investigasi ini adalah untuk mengidentifikasi akar masalah dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif di masa depan.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak yang terlibat dalam operasional PHRZ 4 bahwa keselamatan dan keamanan harus selalu menjadi prioritas utama. Dengan lingkungan kerja yang penuh risiko, setiap pekerjaan harus dilakukan dengan mengikuti standar operasional yang ketat dan memastikan bahwa semua protokol keamanan dipatuhi dengan benar.

Pihak PHRZ 4 juga diharapkan untuk meningkatkan pengawasan terhadap setiap pekerjaan berisiko tinggi, seperti pengelasan dan pemeliharaan alat berat, guna mencegah terjadinya kebakaran serupa di masa mendatang. Selain itu, pelatihan dan simulasi kebakaran harus terus dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kesiapan tim di lapangan dalam menghadapi situasi darurat.

Kebakaran yang terjadi di SP 3 Gunung Kemala, meski sempat menghebohkan, berhasil diatasi dengan cepat dan efektif. Api yang membakar oil catcher tidak menimbulkan kerusakan besar, dan berkat kesigapan tim HSSE, situasi di lapangan dapat kembali normal dalam waktu singkat. Pihak PHRZ 4 telah memberikan klarifikasi resmi terkait insiden ini, dan investigasi untuk menemukan penyebab pasti kebakaran terus dilakukan.

Keberhasilan dalam menanggulangi kebakaran ini menjadi bukti pentingnya kesiapan dan pelatihan yang memadai dalam menghadapi situasi darurat. Namun, insiden ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan yang lebih ketat serta penerapan standar keamanan yang lebih tinggi di lingkungan kerja. (tinus)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here