Jakarta – Dalam rapat Panja Badan Anggaran dengan Pemerintah, terkait Rencana Kerja yang berlangsung di Gedung Nusantara, Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Ir. H Eddy Santana Putra.MT dari Fraksi Partai Gerindra kembali memberikan beberapa masukkan kepada Pemerintah agar bekerja lebih baik lagi.
Hal ini disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Ir. H Eddy Santana Putra.MT saat rapat Banggar bersama dengan Pemerintah. (25/6)
“Melihat BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini besar sekali, sampai mengelola organisasi 120 an BUMN. Sementara mengurus satu saja sudah susah, Seperti PT.BA dan Garuda Indonesia, sehingga banyak kita melihat pada BUMN-BUMN yang merugi. Meruginya luar biasa, seperti kasus Jiwasraya. Ini bagaimana? Kebijakannya bagaimana. Seharusnya diharapkan kontribusi BUMN itu menjadi sharing yang besar dari penerimaan anggaran negara,” bebernya dengan penuh tanya
Dalam rapat tersebut, Ir. Eddy Santana Putra atau yang lebih akrab dipanggil ESP memberikan masukan kepada Kominfo agar meningkatkan potensi serta mengusulkan untuk melihat bisnis online yang cukup menguntungkan tersebut.
“Sekarang banyak perusahaan-perusahaan digital, ini harus ada percepatan-percepatan untuk mengambil atau melihat perkembangan luar biasanya ini. Jadi kita harus memulai, saya ingin contoh satu perusahaan saja untuk dipelajari perusahaan perusahaan digital itu, baik penerimaan pajaknya ataupun penerimaan non pajak, bisa mereka itu sudah ada kontribusi kepada pemerintah, baik pajaknya maupun non pajak seperti gojek atau treveloka,” papar mantan Walikota Palembang dua periode
Ia menekankan, potensi bisnis online sangat besar kedepan sampai-sampai banyak orang kaya bisnisnya kesitu. Seperti bisnis-bisnis di negara Amerika dan China.
“Indonesia harus seperti itu, jangan sampai diambil oleh pihak asing,” ujarnya
Pada kesempatan itu juga, Putra Kebanggaan Sumsel ini mengkritisi Kementerian Perhubungan terkait penyebrangan sistem online yang dinilai pelayanannya buruk.
“Untuk perhubungan, penyebrangan ada sistem online. apakah ini juga memberikan pemasukan yang besar? pelayanannya malah lebih jelek kalau dipenyebrangan itu. biasanya itu kita pakai e-tol atau e-money, sekarang ada tiket online yang susah, kalau salah sedikit ulang lagi. Sebaiknya diberikan pilihan-pilihan. Misal bisa menggunakan aplikasi juga menggunakan kartu. Dibuat mudah saja,” tegasnya
Demikian pendapat dan masukan dari ESP dalam Rapat Panja Banggar DPR RI. (udi)