Palembang, Bidiksumsel – Workshop In House Training sosialisasi asesmen kriteria minimal (AKM) dan pembelajaran daring, serta pembuatan video pembelajaran dilaksanakan di aula serbaguna SMA Negeri 21 Palembang. Jumat (15/1).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Riza Pahlevi mengatakan, kegiatan yang di laksanakan oleh SMA Negeri 21 Palembang ini merupakan suatu kegiatan yang hebat. Karena SMA Negeri 21 Palembang sangat peka terhadap perkembangan kebijakan yang akan diberi oleh pusat. Dimana Ujian Nasional (UN) tidak ada lagi tetapi ini bukan pengganti karena UN itu merupakan ketentuan kelulusan.
” Pemerintah akan melakukan asesmen nasional, yang mana asesmen nasional ini ada tiga komponen,yakni pertama asesmen kompetensi minimum, kedua survey karakter, ketiga survey lingkungan belajar,” katanya.
Ketiga komponen tersebut tidak lain akan menunjukkan raport mutu pendidikan di sekolah secara khusus, mutu pendidikan di kabupaten kota atau provinsi dan mutu pendidikan pemetaan pendidikan Indonesia.
“Tujuan melakukan ini tentu guru guru sudah harus lebih tahu, karena nanti di bulan Maret akan dilaksanakan Asesmen Nasional serentak se Indonesia, baik dari jenjang SD, SMP, dan SMA,” ujarnya.
Oleh karena itu tentu harus perlu di sosialisasi, dan guru-guru tentu harus lebih tahu, karena yang nama nya Asesmen bukan hanya siswa saja, namun mencakup semua warga sekolah baik kepala sekolah maupun guru.
” Untuk kesiapan di Sumsel saya yakin, yakin, yakin siap dengan narasumber kita yang sudah cukup kompeten, karena kita punya banyak narasumber nasional, salah satu nya pak I Gede,” katanya.
Sementara itu, Alma Sundari S.Pd M.Si kepala sekolah SMA negeri 21 Palembang mengatakan, kegiatan workshop In the house training yang di laksanakan ini bertujuan untuk memberikan semangat bekerja lebih baik lagi.
” Selain itu juga untuk bekerja secara profesional para guru, sehingga tahu mana saja yang belum kita kuasai selama ini,” katanya.
Pihaknya telah mempersiapkan Asesmen Nasional ini dengan baik, yang mana nanti setelah itu para guru-guru memberikan ilmu ini ke para siswa-siswi nya.
Ketika di tanya tentang sekolah daring, Alma menyatakan selama ini tidak ada masalah.
” Selama hampir satu tahun belajar daring, berjalan dengan baik baik saja, hasilnya sama walaupun tidak sama persis dengan tatap muka,” ujarnya.
Untuk persiapan sekolah tatap muka, pihaknya tinggal menunggu izin dari pusat, jika di izinkan maka pihaknya akan melaksanakan nya. Semuanya sudah di siapkan seperti menerapkan protokol kesehatan, di depan ruangan kelas sudah ada tempat cuci tangan.
“Namun saat ini kami masih kekurangan ruangan kelas, yang mana jumlah semuanya 31 ruang kelas, sementara saat ini ada 21 ruang kelas, jadi kurang 10 ruang kelas. InshAllah tahun ini akan di realisasikan sesuai janji Kadisdik,” tuturnya. (dkd)
