PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Prov Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan bahwa Pemprov Sumsel sangat mendukung dan mengapresiasi terlaksananya Pertanian Masuk Sekolah (PMS) atau juga disebut dengan Tani Mas di sekolah-sekolah yang ada di Sumsel.
“Dengan kegiatan ini diharapkan akan mengedukasi dan memperkenalkan kepada generasi milenial untuk memanfaatkan pertanian untuk berwirausaha dan juga konsumsi pribadi bukan hanya di sekolah tapi juga di lingkungan rumah,” ujarnya saat menghadiri panen perdana kegiatan Pertanian Masuk Sekolah (PMS) di SMA Muhammadiyah 8 Gandus Palembang, Jumat (21/02/2020).
Dijelaskannya bahwa PMS ini memiliki banyak manfaat antara lain membentuk generasi muda yang menjadi salah satu pelopor untuk membudidayakan bibit-bibit pertanian dan memanfaatkan halaman-halamanan mereka guna menanam produk-produk pertanian untuk rumah tangga.
“Sangat banyak manfaat, hal ini juga dapat menjadi media agar kita gemar mengkonsumsi sayuran yang sangat baik untuk memenuhi gizi dan menghindari stunting. Dengan cara memanfaatkan lingkungan sekitar dan halaman-halaman rumah untuk bertani,” tuturnya.
Tambahnya, untuk Tahun 2019, sudah dua sekolah yang telah menerapkan PMS yaitu sekolah ini dan SMAN 20 Palembang. Dan untuk tahun 2020, PMS akn diterapkan oasa 10 sekolah se-Sumsel dan ini dilaksanakan pada setiap Provinsi se-Indonesia.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumsel (BPTP) Sumsel, Dr. Atekan, SP., M.Si mengungkapkan bahwa Program PMS diinisiasi oleh Kementerian Pertanian RI dan dilaksanakan untuk menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap pertanian yang dinilai sudah mulai menurun.
“Melalui program ini, kita ingin menumbuhkan kecintaan terhadap pertanian ke masyarakat, salah satunya dengan anak-anak sekolah. Kita berharap siswa bukan menciptakan pertanian konvensional tapi bagaiman mengajarkan mereka untuk beragribisnis usaha di bidang pertanian menumbuhkan kecintaan terhadap agribisnis,” jelas Dia.
Menurutnya, kedepannya BPTP juga akan mengenalkan ke siswa bagaimana bertani secara modern dengan memanfaatkan teknologi budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman (hidroponik) atau inovasi teknologi lainnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 8 Palembang, Dra. Renovlismar, M.Pd.I., PMS di sekolah ini dimulai sejak bulan Desember 2019 dengan menanam sayuran antara lain bayam merah bayam hijau, sawi, timun, kacang panjang, oyong, pare, dan cabe.
“Siswa-siswa sangat dilibatkan kita sebagai guru mendampingi dan mengarahkan dan mereka semua yang mengerjakan. Dengan bimbingan awal yang dilakukan oleh BPTP, Dinas Katahanan Pangan ke guru-guru baru kami ajarkan ke siswa,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa sejak Desember lalu, Ia bersama para para siswa sudah melakukan panen beberapa kali untuk uji coba dan hasilnya juga sudah diperjual belikan kepada para guru dan masyarakat sehingga menghasilkan profit.
Turut hadir Ketua TP PKK Prov Sumsel Hj Febrita Lustia Deru diwakili Wakil Ketua III TP PKK Sumsel, Hj Vin Perwadi. (imn)