Home Kota Palembang Seru! Pelajar Palembang Berlomba di FTBI, Hadiah Uang Menanti!

Seru! Pelajar Palembang Berlomba di FTBI, Hadiah Uang Menanti!

fhoto : ist

Pelestarian Bahasa Daerah, Pendidikan Budaya, dan Kompetisi Seni di Palembang : Dukungan Penuh Kadisdik dalam Festival Tunas Budaya Ibu (FTBI)

Palembang, bidiksumsel.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang, Adrianus Amri, memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian bahasa daerah melalui berbagai kegiatan pendidikan dan budaya. Hal ini disampaikannya saat membuka acara Festival Tunas Budaya Ibu (FTBI) Tingkat SMP Kota Palembang di SMP Negeri 10, pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Festival yang mengusung tema “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing” ini menjadi salah satu bentuk nyata upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian budaya lokal, terutama bahasa daerah.

Festival ini diikuti oleh para pelajar dari berbagai sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palembang, baik negeri maupun swasta. Mereka berkompetisi dalam berbagai cabang seni budaya, seperti cerpen, dongeng, puisi, stand-up comedy, dan pidato. Adrianus Amri mengapresiasi semangat para peserta yang telah melalui tahapan seleksi di tingkat sekolah dan kecamatan sebelum sampai pada tahap ini.

“Pesertanya berasal dari seluruh pelajar SMP di Kota Palembang, baik negeri maupun swasta. Sebelumnya, mereka sudah diseleksi di tiap sekolah dan tingkat kecamatan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Adrianus Amri menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya lokal. Menurutnya, salah satu cara yang efektif untuk menjaga bahasa daerah tetap hidup adalah dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah. Ia berharap melalui langkah-langkah seperti ini, generasi muda dapat terus mengenal dan menggunakan bahasa ibu mereka di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.

“Bahasa Ibu atau bahasa daerah kita harus tetap lestari. Oleh karena itu, pelestarian bahasa daerah sudah mulai dimasukkan dalam kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah. Ini adalah salah satu cara agar bahasa daerah kita tetap hidup dan digunakan oleh generasi mendatang,” jelas Amri.

Langkah ini diambil sebagai respons atas keprihatinan akan semakin menurunnya penggunaan bahasa daerah di kalangan generasi muda. Tantangan era globalisasi, yang menuntut penguasaan bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin, seringkali membuat bahasa daerah terpinggirkan. Oleh karena itu, kegiatan seperti FTBI ini menjadi penting sebagai salah satu media untuk mempromosikan dan menghidupkan kembali bahasa dan budaya lokal.

Selain memotivasi para peserta dalam hal pelestarian bahasa dan budaya, Adrianus Amri juga berinisiatif menambah hadiah bagi para pemenang FTBI tahun ini. Awalnya, panitia hanya menyiapkan piagam dan piala sebagai hadiah utama. Namun, Kadisdik Palembang merasa perlu ada penghargaan yang lebih memotivasi agar minat peserta dalam kompetisi ini semakin tinggi.

“Saya sempat bertanya apa saja hadiahnya, dan hanya ada piagam serta piala. Oleh karena itu, kami tambahkan hadiah berupa uang pembinaan untuk para pemenang,” ujar Amri.

Hadiah tambahan ini berupa uang pembinaan sebesar Rp 500.000 untuk juara pertama, Rp 300.000 untuk juara kedua, dan Rp 200.000 untuk juara ketiga. Uang tersebut akan diberikan dalam bentuk tabungan yang nantinya diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Palembang, A. Darmenta, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional mendatang. Adrianus berharap dengan adanya insentif ini, peserta semakin termotivasi untuk mengikuti festival-festival budaya serupa di masa depan.

“Hadiah ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi para peserta di masa mendatang, sehingga minat terhadap lomba-lomba seni budaya ini semakin meningkat,” tambahnya.

Dalam kompetisi ini, para pemenang FTBI tingkat Kota Palembang tidak hanya mendapatkan penghargaan di tingkat kota, tetapi juga akan dikirim untuk mewakili Kota Palembang di tingkat provinsi. Adrianus Amri menyatakan bahwa Dinas Pendidikan Kota Palembang akan mendukung penuh para pemenang untuk berlaga di tingkat yang lebih tinggi.

“Para pemenang FTBI ini akan kami kirim ke tingkat provinsi untuk mewakili Kota Palembang. Kami akan memberikan dukungan penuh agar mereka bisa meraih juara di tingkat provinsi,” ucapnya singkat.

Festival Tunas Budaya Ibu (FTBI) tidak hanya bertujuan untuk sekadar mengadakan kompetisi, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih besar, yakni menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan bahasa kepada generasi muda. Di tengah era modernisasi dan globalisasi, kebudayaan lokal sering kali terpinggirkan oleh pengaruh budaya asing. Dengan demikian, pendidikan budaya dan pelestarian bahasa daerah menjadi sangat penting untuk menjaga identitas nasional.

Bahasa adalah salah satu elemen penting dari budaya. Bahasa daerah mencerminkan kekayaan sejarah, tradisi, dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, menjaga bahasa daerah agar tetap digunakan dan tidak hilang adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia pendidikan.

Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas Pendidikan, berkomitmen untuk terus mempromosikan dan melestarikan budaya lokal, termasuk bahasa daerah, di kalangan generasi muda. Festival ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut.

Selain upaya pelestarian bahasa daerah, FTBI juga menjadi sarana untuk mengasah bakat dan kemampuan pelajar di bidang seni budaya. Berbagai cabang lomba yang dipertandingkan seperti cerpen, dongeng, puisi, stand-up comedy, dan pidato, memberikan kesempatan kepada pelajar untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan keterampilan mereka dalam berkomunikasi dan berkarya.

Melalui kompetisi ini, pelajar juga diajak untuk lebih menghargai kekayaan budaya lokal serta memahami pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan identitas. Mereka tidak hanya bersaing dalam lomba, tetapi juga belajar untuk memahami dan mencintai warisan budaya mereka sendiri.

Dengan demikian, kegiatan seperti FTBI diharapkan dapat terus menjadi ajang yang menarik bagi pelajar untuk mengembangkan diri sekaligus menjadi bagian dari pelestarian budaya lokal.

Festival Tunas Budaya Ibu (FTBI) telah menjadi salah satu acara tahunan yang penting dalam kalender pendidikan di Kota Palembang. Dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan partisipasi aktif dari sekolah-sekolah, festival ini diharapkan dapat terus berkembang dan menarik lebih banyak peserta di masa mendatang. Melalui kegiatan seperti ini, generasi muda tidak hanya akan dibekali dengan keterampilan bahasa dan seni, tetapi juga dengan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya lokal.

Adrianus Amri berharap bahwa kegiatan seperti FTBI dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan di tahun-tahun mendatang. Ia juga berharap bahwa pelestarian bahasa daerah tidak hanya berhenti pada acara-acara festival, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari para pelajar dan masyarakat.

“Kita berharap pelestarian budaya dan bahasa daerah terus dilakukan secara konsisten, baik melalui pendidikan formal maupun kegiatan di luar sekolah. Ini adalah bagian penting dari identitas kita sebagai bangsa,” pungkasnya. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here