Home Kota Palembang Camat Kemuning Hidupkan Kembali Tradisi Langka di Perayaan Kemerdekaan!

Camat Kemuning Hidupkan Kembali Tradisi Langka di Perayaan Kemerdekaan!

fhoto : bidiksumsel.com/bd

Camat Kemuning Gelar Perlombaan Meriah untuk HUT RI ke-79 : Lestarikan Tradisi Lewat Lomba Syarofal Anam

Palembang, bidiksumsel.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Kecamatan Kemuning menggelar serangkaian acara perlombaan yang melibatkan berbagai pihak terkait serta masyarakat setempat.

Acara ini berlangsung di kantor Camat Kemuning pada Kamis, 15 Agustus 2024, dan berhasil menarik perhatian ratusan warga dari berbagai kalangan yang turut serta memeriahkan suasana.

Yang membuat perayaan kali ini terasa istimewa adalah penyelenggaraan lomba Syarofal Anam, sebuah tradisi yang hampir terlupakan ketika momentum Hari Kemerdekaan tiba. Dengan diadakannya lomba ini, Camat Kemuning, Dr. Amiruddin Sandy, berupaya untuk melestarikan tradisi lokal yang sarat akan nilai sejarah dan budaya.

Perlombaan Syarofal Anam, yang dahulu populer namun kini semakin jarang ditemui, berhasil menjadi daya tarik utama dalam perayaan HUT RI ke-79 di Kemuning. Lomba ini disambut dengan antusiasme yang luar biasa dari warga, yang datang berbondong-bondong untuk menyaksikan serta berpartisipasi.

Menurut Amiruddin Sandy, perlombaan ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali budaya yang nyaris terlupakan, sekaligus memberikan warna baru dalam perayaan Hari Kemerdekaan.

“Kami ingin memastikan bahwa tradisi seperti Syarofal Anam ini tetap hidup di tengah masyarakat, terutama di saat momen penting seperti Hari Kemerdekaan. Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar dan penuh kegembiraan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi seluruh warga,” ujar Amiruddin Sandy saat diwawancarai oleh awak media.

Selain lomba Syarofal Anam, berbagai jenis perlombaan khas kemerdekaan lainnya juga digelar untuk memeriahkan suasana. Perlombaan yang diselenggarakan di antaranya adalah tarik tambang, bakiak, balap karung, balap kelereng, makan kerupuk, karaoke, makan mie pedas, make up, membawa belut, balap paku dalam botol, serta lomba kostum terbaik. Setiap lomba diikuti dengan semangat oleh peserta dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Perlombaan seperti tarik tambang dan balap karung, misalnya, tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media untuk mempererat silaturahmi antar warga. Suara sorak-sorai pendukung yang bersorak untuk peserta lomba semakin menambah semaraknya acara. Lomba bakiak dan balap kelereng, yang menuntut kerjasama tim dan konsentrasi, menjadi hiburan tersendiri yang mengundang gelak tawa dan tepuk tangan dari para penonton.

Lomba makan kerupuk dan makan mie pedas juga menjadi favorit di kalangan peserta, terutama anak-anak dan remaja. Mereka berlomba-lomba untuk menyelesaikan tantangan dengan cepat, meski terkadang harus berjuang melawan pedasnya makanan atau sulitnya mencapai kerupuk yang digantung.

Kemeriahan bertambah ketika peserta lomba make up dan lomba kostum terbaik menunjukkan kreativitas mereka dalam menampilkan berbagai karakter yang unik dan menghibur.

Dalam konteks perayaan kemerdekaan, lomba-lomba ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarat makna kebersamaan dan semangat juang yang diwariskan oleh para pahlawan. Hal ini disampaikan oleh Amiruddin Sandy dalam pidatonya yang mengajak seluruh masyarakat untuk mengenang perjuangan para pendahulu dalam merebut kemerdekaan, serta melanjutkan semangat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan panjang dan penuh pengorbanan oleh para pahlawan. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), kita memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan ini dengan melayani masyarakat secara profesional dan penuh dedikasi,” kata Amiruddin.

Amiruddin juga menekankan pentingnya peningkatan literasi di kalangan ASN untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Hal ini dianggap penting untuk menghindari kesalahan yang dapat berdampak negatif bagi pelayanan publik.

“Selain berkomitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam bekerja, literasi juga menjadi fokus utama kami. Dengan pemahaman yang baik tentang peraturan dan kebijakan, kita dapat mengambil langkah yang tepat dan bertanggung jawab dalam melayani masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan perayaan HUT RI ke-79 di Kecamatan Kemuning ini tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi momen refleksi tentang pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keutuhan NKRI. Melalui berbagai perlombaan yang digelar, masyarakat diajak untuk merasakan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba oleh Camat Kemuning. Para pemenang terlihat sangat gembira menerima penghargaan atas usaha dan partisipasi mereka dalam memeriahkan HUT RI. Momen tersebut juga menjadi ajang apresiasi bagi warga yang telah ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan tradisi serta semangat kebangsaan.

Perayaan HUT RI ke-79 di Kecamatan Kemuning ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan kebersamaan masih terus dijaga di tengah perkembangan zaman. Masyarakat yang datang dengan penuh semangat menunjukkan bahwa meskipun teknologi dan modernisasi terus berkembang, nilai-nilai kebangsaan dan tradisi lokal tetap memiliki tempat istimewa dalam hati masyarakat.

Dengan terselenggaranya acara ini, harapan ke depan adalah agar tradisi seperti Syarofal Anam dan perlombaan khas kemerdekaan lainnya terus dilestarikan dan diteruskan kepada generasi berikutnya. Semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dalam bentuk seremonial, tetapi juga dihidupkan melalui tindakan nyata yang mencerminkan kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. (Bd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here