Home Sumsel Muba Jembatan P6 Ambruk! Kelalaian Perusahaan Batu Bara Kembali Telan Korban Jiwa

Jembatan P6 Ambruk! Kelalaian Perusahaan Batu Bara Kembali Telan Korban Jiwa

fhoto : ist

Jembatan P6 Ambruk : Kelalaian Perusahaan Angkutan Batu Bara Ancam Nyawa dan Infrastruktur di Musi Banyuasin

Muba, bidiksumsel.com – Kasus ambruknya Jembatan P6 di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, menjadi sorotan tajam publik dan pemerintah setempat. Jembatan yang menjadi penghubung antar wilayah ini rusak parah setelah dihantam oleh ponton pengangkut batu bara yang membawa muatan melebihi kapasitas.

Insiden ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga mengakibatkan hilangnya nyawa beberapa warga serta melukai sejumlah orang lainnya, baik dengan luka ringan maupun berat.

Kejadian tragis ini sangat disesalkan oleh banyak pihak, terutama mengingat bahwa insiden serupa bukan kali pertama terjadi di wilayah ini. Sebelumnya, insiden serupa juga pernah terjadi di Jembatan Lalan, Jembatan Beruge, Jembatan Karang Ringin, dan Jembatan JM Sekayu. Semua jembatan ini pernah mengalami kerusakan akibat dihantam oleh armada pengangkut batu bara.

Menurut Riyansyah Putra, S.H., Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Muba, insiden yang terus berulang ini menunjukkan adanya kelalaian yang serius dari pihak perusahaan angkutan batu bara.

“Untuk mendapatkan jembatan itu, butuh puluhan tahun perjuangan. Namun, semua itu bisa hancur dalam sekejap akibat kelalaian yang sama,” ungkapnya pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Riyansyah menegaskan bahwa sebaiknya armada angkutan batu bara yang beroperasi, baik di darat maupun di air, dihentikan sementara hingga ada kejelasan dan tanggung jawab atas insiden ini. Ia menekankan bahwa perusahaan yang terlibat tidak boleh merasa bebas dari tanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.

“Ini harus kita tegaskan. Jangan sampai perusahaan batu bara yang mengakibatkan ambruknya Jembatan P6 Lalan merasa tidak bersalah dengan apa yang dilakukan. Karena kejadian ini terus berulang, bukan hanya sekali,” tegasnya.

Insiden ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah daerah dan instansi terkait, seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). KSOP memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keselamatan pelayaran dan mengoordinasikan kegiatan pemerintahan di pelabuhan.

Riyansyah menekankan bahwa KSOP harus segera mengambil langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi di masa mendatang.

“KSOP memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum terkait keselamatan pelayaran, serta mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di pelabuhan,” tambahnya.

Ia mengusulkan agar ada evaluasi mendalam terhadap standar operasional armada pengangkut batu bara, termasuk tug boat dan awak kapal (ABK) yang digunakan oleh perusahaan angkutan.

Insiden ini juga mengangkat pentingnya peran kapal tug boat dalam operasi transportasi batu bara, yang seharusnya dapat mencegah insiden seperti ambruknya Jembatan P6. Tug boat memiliki beberapa fungsi penting yang, jika dijalankan dengan baik, dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi transportasi batu bara.

1. Membantu Pemuatan dan Pemindahan Batu Bara : Tug boat berperan penting dalam proses pemuatan dan pemindahan batu bara dari kapal pengangkut ke dermaga. Mereka menarik kapal pengangkut agar dapat berlabuh dengan aman, serta membantu memindahkan batu bara ke tempat penyimpanan yang ditentukan.

2. Menghindari Tabrakan dan Kecelakaan : Tug boat membantu menghindari tabrakan antara kapal pengangkut batu bara dan kapal lain di sekitar pelabuhan. Mereka memastikan bahwa kapal besar dapat berlabuh dan bergerak di sekitar pelabuhan tanpa risiko tabrakan.

3. Mengatasi Masalah Teknis : Tug boat juga berfungsi sebagai penolong dalam situasi darurat, seperti ketika kapal pengangkut mengalami masalah teknis seperti mesin mati atau kehabisan bahan bakar. Dalam situasi seperti ini, tug boat akan menarik kapal pengangkut ke dermaga atau tempat perbaikan.

4. Mooring dan Unmooring : Fungsi tug boat yang sangat penting adalah memandu kapal selama proses mooring (berlabuh) dan unmooring (melepaskan ikatan) di dermaga. Proses ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasional kapal-kapal besar, yang biasanya kesulitan untuk bersandar atau lepas dari dermaga tanpa bantuan.

5. Meningkatkan Efisiensi Transportasi : Dengan bantuan tug boat, proses transportasi batu bara dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas perusahaan.

Menyikapi insiden ini, pemerintah daerah Musi Banyuasin diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan yang terlibat. Tidak hanya harus ada kompensasi atas kerugian yang dialami warga dan pemerintah daerah, tetapi juga diperlukan sanksi yang berat agar kejadian serupa tidak terulang.

Riyansyah Putra juga menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih intensif terhadap operasional perusahaan angkutan batu bara. “Ini bukan hanya tentang infrastruktur yang rusak, tapi juga tentang nyawa yang hilang dan keselamatan warga yang terancam,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan jika ada aktivitas angkutan batu bara yang mencurigakan atau dianggap berpotensi membahayakan keselamatan. “Masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga keselamatan lingkungan mereka,” tambah Riyansyah.

Kini, masyarakat Musi Banyuasin menunggu langkah konkret dari pemerintah daerah dan perusahaan yang bertanggung jawab atas insiden ini. Harapannya, perbaikan jembatan yang rusak dapat segera dilakukan, dan perusahaan terkait memberikan kompensasi yang layak bagi korban dan keluarga yang terdampak.

Jembatan P6 bukan hanya sebuah infrastruktur fisik, tetapi juga simbol penghubung antara wilayah-wilayah di Kecamatan Lalan yang menjadi urat nadi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Kehancurannya adalah sebuah pukulan besar yang tidak boleh dibiarkan berlalu tanpa ada tindakan yang tegas dan bertanggung jawab. (ari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here