Home Sumsel Prabumulih Siaga Karhutla 2024 : Kota Prabumulih Bersatu Hadapi Ancaman Musim Kemarau

Siaga Karhutla 2024 : Kota Prabumulih Bersatu Hadapi Ancaman Musim Kemarau

fhoto : ist

Pemerintah Kota Prabumulih Bersiap Hadapi Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan : Seruan untuk Bersinergi Menjaga Lingkungan

Prabumulih, bidiksumsel.com – Senin, 22 Juli 2024, menjadi hari yang penuh kesiapan dan kewaspadaan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Pemerintah Kota Prabumulih bersama dengan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Apel Siaga Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman Kantor Pemerintah Kota Prabumulih.

Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata dari kesiapan aparat dan masyarakat dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang kerap melanda wilayah tersebut.

Apel ini diselenggarakan sebagai langkah preventif dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan mendatang. Kota Prabumulih, seperti wilayah-wilayah lain di Sumatera Selatan, rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan yang bisa mengancam keselamatan masyarakat, merusak lingkungan, dan mengganggu aktivitas ekonomi.

Dalam amanatnya, Penjabat Walikota Prabumulih, H. Elman, ST., MM, menegaskan pentingnya sinergi antara aparat pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. “Pencegahan karhutla tidak bisa dilakukan sendirian. Ini adalah tugas bersama yang harus diemban oleh kita semua, baik itu pemerintah, aparat keamanan, maupun masyarakat luas. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat yang telah dan akan terus bertugas dengan penuh dedikasi,” ujar Elman.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan sebagai metode membuka lahan baru untuk berkebun. “Praktik membakar lahan untuk berkebun harus segera dihentikan. Kita harus menjaga kekompakan dan kesehatan bersama agar kebakaran hutan dan lahan ini bisa kita cegah. Semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan kita dari ancaman karhutla,” tambahnya.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dari potensi kebakaran menjadi salah satu kunci utama dalam penanggulangan Karhutla. Melalui sinergi yang baik antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, ancaman ini diharapkan bisa diminimalisir. Apel Siaga ini juga menunjukkan bahwa seluruh komponen di Kota Prabumulih telah siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk, dengan harapan besar agar bencana ini bisa dicegah sebelum terjadi.

Kapolres Kota Prabumulih, AKBP Endro Aribowo, SIK, juga menyampaikan informasi penting terkait kondisi terkini di wilayahnya. Menurutnya, terdapat dua titik panas atau hotspot di Kota Prabumulih yang sudah terdeteksi oleh satelit. “Seluruh wilayah di Sumatera Selatan, termasuk Kota Prabumulih, saat ini berada dalam pemantauan intensif melalui satelit. Data yang diperoleh kemudian dibagikan ke seluruh wilayah, dan ditindaklanjuti oleh Satgas Darat. Kami siap merespons setiap situasi yang memerlukan tindakan cepat,” jelas Endro.

Lebih lanjut, Kapolres Prabumulih juga menekankan peran vital dari Babinkamtibmas dalam melakukan penyuluhan dan mitigasi di lapangan. “Babinkamtibmas harus terus memberikan pengertian kepada masyarakat tentang bahaya membakar lahan dan pentingnya menjaga lingkungan. Mereka adalah garda terdepan dalam pencegahan karhutla di tingkat desa dan kelurahan. Kegiatan sosialisasi dan edukasi harus terus digencarkan agar masyarakat semakin paham akan risiko yang ditimbulkan oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan yang hadir juga memberikan penjelasan terkait data hotspot yang ada di wilayah tersebut. Menurut data yang mereka miliki, hotspot di Kota Prabumulih belum termasuk dalam kategori tinggi. Namun, mereka tetap mengingatkan agar semua pihak tidak lengah dan terus bekerja keras untuk menekan jumlah hotspot agar tidak meningkat.

“Data yang kami terima menunjukkan bahwa tingkat hotspot di Prabumulih masih rendah, namun kita harus tetap waspada. Jangan sampai kita terlena karena situasi ini bisa berubah dengan cepat. Tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan agar kita dapat menghindari bencana yang lebih besar,” ujar perwakilan BPBD tersebut.

Apel Siaga yang berlangsung dengan penuh disiplin dan kebersamaan ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah dan keamanan. Tampak hadir di antaranya adalah aparat Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Perlindungan Masyarakat (Linmas). Selain itu, apel juga dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Prabumulih, Direktur PDAM, para Camat dan Lurah, serta General Manager (GM) Pertamina, PT Perta Samtan Gas, dan PT Titis Sampurna. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang selalu mengintai.

Kegiatan Apel Siaga ini juga diiringi dengan berbagai upaya konkret lainnya yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Prabumulih dan jajarannya. Beberapa langkah preventif yang telah disiapkan meliputi penyediaan peralatan pemadam kebakaran yang memadai, pelatihan bagi para petugas di lapangan, serta penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media.

Pemerintah Kota Prabumulih juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu pemerintah pusat, provinsi, maupun perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, untuk memastikan bahwa setiap upaya pencegahan berjalan dengan lancar. Kolaborasi dengan pihak swasta seperti Pertamina, PT Perta Samtan Gas, dan PT Titis Sampurna juga diharapkan dapat memperkuat kesiapan dalam menghadapi bencana karhutla.

Apel Siaga ini menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi ancaman karhutla. Semua pihak diharapkan dapat menjaga semangat kebersamaan dan kesiapan ini hingga musim kemarau berakhir. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh elemen masyarakat dan aparat, Kota Prabumulih optimis dapat melewati musim kemarau tahun ini dengan aman tanpa adanya kebakaran hutan dan lahan yang merugikan. (tinus)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here