PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru mengharapkan sinergitas antara Pemprov Sumsel dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) terkait pengelolaan aset kedepan dapat berjalan lebih baik.
Harapan tersebut diutarakan Herman Deru pada rapat koordinasi Pemanfaatan Aset antara Pemprov Sumsel dengan PT. KAI yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi RI melalui konferensi video, di Sumsel Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (13/8/2020).
“Perlu adanya mutualisme dalam hubungan antara Pemprov dengan PT. KAI yang memiliki kepentingan yang berbeda namun saling menguntungkan satu sama lain” ujarnya.
Gubernur Sumsel mengatakan, penyelesaian permasalahan aset Kereta Api yang ada di Sumsel menjadi penting bagi semua pihak, baik PT. KAI sendiri maupun Pemprov dan Pemda setempat, sehingga ada kepastian hukum dan kemanfaatannya.
“Seperti aset pemanfaatan tiang LRT, ada 1000 tiang. Itu harus didiskusikan bersama hingga menghasilkan kesepakatan sehingga Sinergitas antara Pemprov Sumsel Dengan PT KAI terkait Pengelolaan Aset dengan Pemda, berjalan ,” ujar Herman Deru.
Melalui rakor tersebut, dia mengharapkan agar dapat dicapai kesepakatan demi tujuan bersama terhadap kemanfaatan aset PT KAI Persero yang ada di Sumsel.
“Kita ingin tertib aset ini dimulai sejak dini. Terkait aset PT KAI ini masih harus dilakukan pembahasan, setelah adanya kesepakatan bersama akan dilakukan pengotimalan pemanfaatan dari aset tersebut,” ujar dia.
Direktur keselamatan PT. KAI, Jhon Roberto memaparkan bahwa, pencatatan aset yang ada di Sumsel akan diselesaikan segera, termasuk perbedaan pendapat terhadap pengelolaannya serta mengajak Pemda untuk melakukan optimalisasi terhadap aset tersebut. “Kita sepakat dan setuju untuk melakukan optimalisasi aset ” ujarnya. (min)