Program Makan Bergizi Gratis di Sumsel : Siapkan 2530 Siswa SMK Negeri 2 Palembang Sambut Januari 2025
Palembang, bidiksumsel.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, S.H., M.S.E., mendampingi Ketua Komisi II DPR RI, M. Rifqinizamy Karsayuda, beserta tim untuk meninjau langsung simulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Negeri 2 Palembang. Simulasi ini dilakukan sebagai langkah awal mempersiapkan pelaksanaan program MBG yang direncanakan dimulai secara masif pada Januari 2025.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi pelajar, memperbaiki tingkat kehadiran siswa, sekaligus menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam program ini, pemerintah akan mengalokasikan anggaran besar untuk mendukung rantai pasok mulai dari pertanian hingga distribusi makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.
Dalam kunjungan tersebut, Elen Setiadi menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penuh program ini. Ia mengakui bahwa aspek teknis pelaksanaan masih perlu dimatangkan, terutama terkait koordinasi dengan kantin sekolah sebagai mitra penyedia makanan.
“MBG adalah program pemerintah pusat. Kami di daerah hanya perlu menyesuaikan teknis pelaksanaannya. Jika nantinya ini dikelola oleh pemerintah daerah, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus direvisi. Mudah-mudahan pelaksanaannya pada Januari 2025 bisa sama seperti simulasi hari ini,” ujar Elen.
Ia juga menegaskan komitmen Pemprov Sumsel untuk memastikan program ini berjalan lancar, terutama dengan mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI, M. Rifqinizamy Karsayuda, menjelaskan bahwa kunjungan timnya bertujuan untuk memastikan kesiapan pemerintah daerah dalam menjalankan MBG. Ia juga menekankan pentingnya pelaporan secara berjenjang untuk mengatasi potensi kendala dalam pelaksanaan program ini.
“Kehadiran kami di sini adalah untuk memantau langsung simulasi program MBG. Pengawasan terhadap kebijakan ini penting agar pelaksanaannya sesuai dengan harapan. Kepala sekolah dapat melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan jika ada kendala, dan laporan ini akan diteruskan hingga ke Gubernur,” jelas Rifqinizamy.
Program MBG mendapatkan sambutan positif dari para siswa SMK Negeri 2 Palembang. Banyak siswa yang mengaku senang dengan adanya program ini, karena selain mendapatkan makanan bergizi, mereka juga bisa mengalokasikan uang saku untuk kebutuhan lain atau menabung.
“Kami senang sekali. Ini sangat membantu, dan uang saku yang biasanya kami gunakan untuk makan bisa ditabung,” ujar salah satu siswa.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palembang, Suparman, mengungkapkan optimismenya terhadap program ini. Ia menyebut bahwa simulasi yang dilakukan memberikan gambaran jelas terkait teknis pelaksanaan, termasuk pembagian tugas kepada kantin-kantin sekolah.
“Kami memiliki 2530 siswa. Jika program ini berjalan, dengan anggaran Rp10 ribu per siswa, maka dana yang dibutuhkan sehari sekitar Rp25 juta, atau lebih dari Rp9 miliar setahun,” ungkapnya.
Suparman juga menjelaskan bahwa menu makanan yang disediakan akan beragam setiap harinya agar siswa tidak bosan. “Setiap hari menunya berbeda, terdiri dari nasi, lauk, dan sayur. Namun, untuk sementara belum ada rencana menambahkan buah dalam menu,” katanya.
Untuk mengurangi limbah plastik, para siswa diimbau membawa wadah makan sendiri. Selain itu, pihak sekolah telah menunjuk 10 kantin yang akan bertanggung jawab menyediakan makanan bagi siswa. Setiap kantin ditargetkan melayani 250 siswa setiap hari.
“Kami berharap program ini benar-benar terealisasi. Kantin yang ada di sini siap mendukung pelaksanaan makan siang gratis bagi siswa,” tambahnya.
Selain meningkatkan kesehatan dan kehadiran siswa di sekolah, program MBG juga dirancang untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan alokasi anggaran triliunan rupiah per hari, program ini akan menciptakan peluang bagi petani lokal, pelaku UMKM, dan sektor logistik.
Pemerintah berharap belanja besar-besaran untuk bahan pangan seperti beras, sayur, dan lauk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Proses memasak dan distribusi makanan juga melibatkan banyak pihak, yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan masyarakat lokal.
Melalui simulasi di SMK Negeri 2 Palembang, pemerintah pusat dan daerah menunjukkan komitmen serius dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis. Dengan dukungan dari DPR RI, Pemprov Sumsel, dan sekolah-sekolah, diharapkan pelaksanaan program ini pada Januari 2025 dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Program ini tidak hanya menjadi langkah strategis untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga berpotensi menjadi contoh sukses sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. (dkd)