PALEMBANG – Kota Palembang masih kekurangan tenaga pengajar (guru). Setidaknya untuk guru sekolah dasar (SD) sebanyak 2.000 dan guru SMP sekitar 1.400.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto, Kamis (4/2/2021). “Alhamdulillah, sudah dilantik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2019. Dari 907 yang dilantik, sebagian besar kuota CPNS diisi tenaga pendidik,” ujar Zulinto.
Ia mengatakan dengan adanya tambahan baru CPNS untuk tenaga pengajar ini dapat membantu mengatasi masalah kekurangan guru. “Akan tetapi kita masih kekurangan untuk guru terutama tingkat SD,” ujar Zulinto.
Ia mengatakan, setiap tahun guru yang pensiun juga semakin banyak. Artinya tenaga pendidik berkurang dan perlu ditambah. “Selama ini kita mengandalkan tenaga honor. Dan berbagai upaya pun tengah dilakukan pemerintah kota Palembang untuk mengatasi ini,” ujar Zulinto.
Ia menambahkan, saat ini Palembang kekurangan guru SD sekitar 2.000 orang dan SMP 1.400 orang. Artinya, tenaga honorer ini sangat dibutuhkan dan penting dalam pendidikan.
“Karena itu, PGRI terus memperjuangkan nasib guru honorer agar bisa diangkat menjadi PNS,” kata Zulinto yang juga Ketua PGRI Sumsel.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Palembang, Reza Fahlevi, mengatakan, CPNS yang baru dilantik kemarin kuota 1.015 ini masih dinilai belum memenuhi kebutuhan di kota Palembang. “Terutama untuk guru kita masih banyak kekurangan guru SD dan SMP,” jelas dia.
Kekurangan ini sudah diusulkan ke pemerintah pusat dan saat ini masih menunggu bagaimana teknisnya. “Kita ajukan tenaga guru sekitar 500-an , tenaga kesehatan dan teknis lainnya tapi kita prioritaskan untuk tenaga guru,” kata Reza. (nmn)