PALEMBANG – Kementerian Kesehatan RI turut memantau proses vaksinasi di Palembang di RSUD Palembang BARI, Jumat (15/1/2021). Melalui Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto langsung turun tangan.
Yurianto sebelumnya dikenal publik sebagai juru bicara Covid-19. Ia di awal-awal pandemi Covid-19 muncul setiap hari mengabarkan perkembangan Covid-19 di Tanah Air.
Menurut Yurianto, vaksinasi di Palembang berjalan baik. Ia juga menyebutkan, setelah melewati proses vaksinasi pertama, akan dilanjutkan lagi vaksinasi tahap kedua.
“Karena penyuntikan vaksin pertama dan kedua berjarak selama empat belas hari. Penerima vaksin harus dipastikan menerima dua dosis vaksin,” kata Yurianto.
Untuk Kota Palembang kuota vaksin di Kota Palembang di tahap pertama sebanyak 23.600 dosis dan diprioritaskan untuk pejabat publik, tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. “Dijadwalkan vaksinisasi pada tahap tiga dan empat yaitu periode April 2021 sampai Maret 2022,” ujarnya.
Yurianto saat ini ditugaskan untuk memantau proses distribusi vaksin di Wilayah Sumatera Selatan. Dia mengharapkan pelaksanaan distribusi bisa sesuai prosedur, sehingga mutu vaksin tetap terjaga.
“Termasuk soal penyimpanan vaksin yang harus berada di suhu 2-8 derajat. Ini harus dipastikan, jika sempat di luar suhu 2-8 derajat dikhawatirkan vaksin akan rusak,” katanya.
Selain itu, ia juga memastikan agar setiap sasaran vaksinasi mendapatkan pengalokasian vaksin sebanyak dua dosis.
“Kita pastikan Pak Wali sudah dapat dua dosis vaksin 14 hari ke depan, jangan hanya satu kali. Karena kita tahu vaksin Sinovac yang digunakan dianjurkan dua kali penyuntikan,” ujarnya.
Yurianto menjelaskan, untuk penyuntikan vaksin ini harus dilakukan dua kali. Untuk penyuntikkan pertama data yang didapatkan dari uji klinis hanya mampu meningkatkan imunitas sebesar 65 persen.
Kemudian pada 14 hari berikutnya di booster dengan penyuntikan kedua menunjukkan peningkatan imunitas mencapai 90 persen. “Pada penyuntikan kedua, tetap harus melewati skrining. Yang disuntik harus dalam kondisi sehat, kalau tidak akan dijadwal ulang,” kata Yurianto. (mnn)