Palembang, bidiksumsel.com – Gubernur Sumsel H. Herman Deru meresmikan Vihara Bhakti Dharma Yana Palembang. Senin, (11/01)
Hadir pada acara peresmian antara lain Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag RI Caliadi SH, MH, Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA, Ketua Yayasan Bhakti Dharma Yana Palembang Sjamsudin Hasim, dan Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sumsel Wiswadas S.Ag, M.Si.
Dalam arahannya, Gubernur Sumsel H Herman Deru berharap, keberadaan Vihara Bhakti Dharma Yana dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keyakinan umat Buddha kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Juga untuk menjadi sarana pembinaan bagi umat Buddha sehingga dapat berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Sumsel.
“Sumsel ini memiliki ciri khas, yakni zero konflik. Tolong bantu saya, bantu pemerintah untuk bisa mempertahankan status zero konflik ini. Selama ini umat Buddha Sumsel telah ikut berkontribusi dalam menjaga kerukunan. Tolong ini dijaga dan ditingkatkan lagi,” harap Deru
Deru menegaskan, bahwa dirinya sebagai wakil pemerintah pusat dan pemimpin di daerah senantiasa memberikan perhatian yang sama kepada setiap agama, tanpa terkecuali. Baik itu agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Islam. “Untuk itulah, di setiap kegiatan-kegiatan agama apa saja, saya berupaya untuk selalu hadir,” tegas Deru
Sementara, Dirjen Bimas Buddha Caliadi SH, MH dalam sambutannya berharap, Vihara Bhakti Dharma Yana dapat dimanfaatkan, tidak hanya sebagai tempat puja bakti atau ibadah semata. Namun juga kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
“Vihara ini hendaknya juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan sosial kemasyarakatan, tempat pendidikan agama dan keagamaan, serta tempat pembinaan seni dan sosial budaya. Peliharalah vihara ini sebaik mungkin,” pesan Caliadi
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA dalam sambutannya menuturkan, perhatian pemerintah terhadap kehidupan beragama di Sumsel sangatlah tinggi, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Kerukunan Umat Beragama, yakni kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
“Pak Dirjen ini sudah tiga kali ke Palembang. Kalau bukan karena cinta dengan Sumsel dan umat Buddha di sini, tidak mungkin Pak Dirjen berulang kali ke sini. Pun dengan Bapak Gubernur, di setiap kegiatan keagamaan beliau selalu hadir, termasuk dalam kegiatan keagamaan Buddha. Bahkan hari ini, di antara sekian banyak kegiatan beliau selaku pemimpin di Sumsel, Pak Gubernur masih menyempatkan diri untuk datang dan meresmikan vihara. Ini tentu sesuatu yang luar biasa.” puji Mukhlisuddin (Ati)