Palembang, bidiksumsel.com – Dalam rangka mencapai predikat kompetensi rumah sakit paripurna, Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang bekerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menggelar pre launching transplantasi ginjal di RSMH Palembang, Senin (30/10/2023).
Direktur Utama RSMH Palembang, dr Siti Khalimah Sp Kj MARS mengatakan, dalam transplantasi ginjal ini, RSCM langsung ditunjuk Kemenkes untuk bekerjasama dengan RSMH karena RSCM menjadi rumah sakit pengampu utama pada layanan uronefrologi, yang di dalamnya terdapat transplantasi ginjal.
Terlebih, RSMH Palembang diberi tugas Kementrian Kesehatan untuk mencapai predikat kompetensi rumah sakit Paripurna dan syarat untuk mendapatkan predikat tersebut, yakni harus mampu melaksanakan tranplantasi ginjal.
“Sejak 2016, RSMH telah melakukan empat transplantasi ginjal. Namun, ada jeda di karenakan covid 19 melanda dunia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, transplantasi ginjal merupakan pilihan utama pengobatan pasien penyakit ginjal kronik tahap akhir (CKD 5) dan transplantasi ginjal bukan sekedar operasi besar. Namun, merupakan tindakan komprehensif yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
“Tim inti tranplantasi ginjal terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan untuk persiapan transplantasi ginjal, diperlukan pemeriksaan penunjang, di antara nya kecocokan donor dan penerima, skrining infeksi, angiografi dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ketika ditanya tentang besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien, ia menjelaskan pasien di cover BPJS kesehatan.
“Namun, jika melalui jalur umum di kisaran harga mulai Rp 450 juta hingga Rp 900 juta,” katanya.
Sementara, Plt Direktur Utama RSCM Dr Sumaryono Sp. PD-KR MPH mengatakan, saat ini antrean pasien yang akan tranplantasi ginjal sudah sampai bulan Juli 2024, di RSCM saja dalam seminggu ada dua pasien, yang mana kedepannya akan di adakan tiga pasien.
“Pasien yang melakukan transplantasi ginjal hari ini aja rujukan dari RSCM, yang mana pada awalnya pasien di jadwalkan pada mei 2024 nanti. Kami berharap tiga bulan kemudian ada lagi tranplantasi ginjal,” harapnya.
Sementara itu, Dr dr Maruhum Bonar SpPD KGH menambahkan, transplantasi di anggap paling ideal, karena tingkat keberhasilan bisa mencapai hingga 90 persen.
“Untuk penyebab kegagalan ginjal di antaranya kurang patuhnya pasien pasca operasi, kemudian ada nya diabetes, hipertensi, autoimun, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (dkd)