Home Berita Pemprov Raker Komisi V, Anggota DPR RI Ir H Eddy Santana Bahas Rencana kerja...

Raker Komisi V, Anggota DPR RI Ir H Eddy Santana Bahas Rencana kerja dan Anggaran 2021 dengan Kemenhub RI

Rapat virtual Anggota DPR RI Ir H Eddy Santana Putra MT dengan Kemenhub RI

JAKARTA – Rapat Anggota DPR RI Komisi V rapat kerja secara virtual bersama Kementerian Perhubungan membahas Rancangan APBD dan  Rencana Kerja Pemerintah 2021, Selasa 23 Juni 2020. Dalam kesempatan itu,  Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Ir H Eddy Santana Putra MT menyampaikan beberapa masukan terhadap program kerja Pemerintah khususnya dengan mitra kerja Kementerian Perhubungan RI.

Menghadapi situasi pandemi Covid-19, mantan Walikota Palembang dua periode ini berpesan kepada semua pihak agar jangan terlalu panik dalam arti aktifitas berjalan seperti biasa namun tetap harus dilaksanakan namun tetap menjaga protokoler kesehatan, seperti memakai masker, menyediakan handsanitizer dan menjaga jarak.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sumsel 1, Ir H Eddy Santana Putra menyampaikan banyak masukan kepada Pemerintah setelah menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan, beberapa waktu lalu. Termasuk pula, masukan untuk perbaikan akses jalan tol khususnya dari Lampung menuju Sumatera Selatan.

Selain itu, seperti hasil kunjungan kerja ke Terminal Karya Jaya dan Pelabuhan Bombaru ditemukan beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah. ‘’Dalam kunjungan kerja di Sumsel dan Banyuasin terkait juga dengan tugas dan program prioritas yang berkaitan dengan mitra kerja Kementerian Perhubungan,’’ ujar Eddy Santana.

Khusus untuk pengembangan Terminal karya Jaya , Eddy Santana alumni Fakultas Teknis Universitas Sriwijaya (Unsri) ini menyarankan agar Terminal Karya Jaya yang tidak berfungsi selama ini, alangkah baiknya jika program percepatan mewujudkan konsep terminal multi moda di Terminal Karya Jaya  dengan memindahkan stasiun penumpang KA Kertapati ke Karya Jaya.

Sementara, pembenahan Pelabuhan Bombaru perlu ada pemeliharaan khususnya alur Sungai Musi harus dipelihara karena mengalami pendangkalan. ‘’Saat ini kapasitasnya hanya mampu menahan 8000 ton saja sementara dulu bisa melayani kapal dengan bobot 15.000 ton,’’ ujar Eddy Santana.

Saat rapat secara Virtual dengan Kementerian Perhubungan, Eddy Santana menyoroti banyaknya perlintasan kereta api yang cukup rawan kecelakaan harus mendapat perhatian serius. Seperti adanya penjagaan dan perbaikan  sarana dan prasarana. Selain itu, juga perlu adanya perbaikan akses masuk tol khususnya dari Lampung ke Sumsel agar lebih mudah untuk meningkatkan distribusi hasil pertanian dan perkebunan rakyat.    (dan)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here