Home Ekonomi Ketua DPRD Sumsel  Monitoring Penanganan Covid-19 di Perusahaan

Ketua DPRD Sumsel  Monitoring Penanganan Covid-19 di Perusahaan

Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH melakukan kunjungan kerja ke PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper

PALEMBANG – Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH melakukan kunjungan kerja ke PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (PT. TEL PP), Rabu (5/5). Kunjungan politisi Golkar ini dalam rangka monitoring pelaksanaan program CSR, ketenagakerjaan, dan protokol kesehatan covid-19 oleh perusahaan di Sumsel.

“Sebagaimana kita ketahui pemerintah melalui menteri koordinator perekonomian (Menkonom), Airlangga Hartanto terus menggalakan program pemulihan ekonomi. Kita berharap segera bangkit setelah terkena dampak dari Pendemi,” kata Anita saat berdialog dengan Direksi PT Tel PP.

Dalam kesempatan tersebut, selain mengingatkan peran perusahaan dalam disiplin penerapan protokol kesehatan, Anita juga mengingatkan agar setiap perusahaan patuh dalam menunaikan hak-hak tenaga kerja.

“Bapak Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) juga menghimbau bahwa THR ditunaikan paling lambat H-7 lebaran, saya harapkan PT Tel ini menjadi percontohan. THR bagi karyawan seperti suplemen dan bisa meningkatkan imun, sehingga dapat memacu pemulihan ekonomi,” ungkapnya.

Sekretaris Komisi V DPRD Sumsel, H Mgs Syaiful Padli ST MM menambahkan, agar PT Tel PP dalam hal ketenagakerjaan dapat mempertahankan prioritas tenaga kerja lokal dan menerapkan aturan sebagaimana UU Omnibuslaw.

“Kami juga sekalian memberikan sosialisasi bahwa Sumsel punya Perda tenaga kerja lokal. Begitu juga dalam pemanfaatan CSR agar benar tepat sasaran, tidak hanya bagi lingkungan sekitar, juga Sumsel umumnya,” ingatnya.

Sementara itu, Direktur SDM dan Umum, Ahmad Fauzan didampingi HRGA, Mohammad Amrodji mengatakan PT Tel PP sangat konsen menerapkan regulasi yang berlaku di Indonesia dalam menjalankan prosedur ketenagakerjaan.

“Soal Covid-19 kami justru lebih ketat dari himbauan pemerintah. Untuk masuk wajib Swab PCR. Meskipun sempat berdampak diawal pendemi tahun lalu karena kita 100 persen ekspor, tapi lambat laun mendekati normal dan tidak ada pengurangan karyawan. Bagi karyawan yang positif, semua biaya pengobatan tanggung jawab perusahaan,” kata Fauzan.

“Sejauh ini dari 1.600-an karyawan yang separuh diantaranya outsorshing. Sebanyak 134 orang positif bersama keluarga, ini jumlah akumulatif sejak awal pendemi tahun lalu. Dan di bulan ini sudah zero,” ungkapnya.

Untuk CSR, sambungnya, PT Tel konsen dalam lima bidang yakni pendidikan, olahraga, budaya, perekonomian dan sosial- keagamaan. Nah, dari dana CSR sebesar Rp 8,3 M terfokus lebih banyak ke program kemandirian ekonomi UMKM dan penaggulangan pendemi.

“Mengenai THR, kita bahkan lebih dahulu H-14, tanggal 30 April lalu sudah mulai ditunaikan. Kenaikan gaji juga sesuai perhitungannya. Ada tambahan akan kita tunaikan lagi sebelum lebaran ini adalah uang cuti karyawan,”  katanya. (dnn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here