Karyawan KSP Barokah Hilang Misterius : Membawa Sepeda Motor Kantor dan Uang Puluhan Juta Rupiah
Banyuasin, bidiksumsel.com – Herdianto, seorang karyawan koperasi KSP Barokah yang berusia 29 tahun, dilaporkan hilang secara misterius sejak Sabtu (23/11/2024). Warga Jalan Pejuang, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Selatan, itu diketahui menghilang setelah meninggalkan kantor koperasi tempatnya bekerja dengan membawa sepeda motor milik perusahaan dan sejumlah uang tunai.
Kehilangan ini menjadi perhatian publik setelah pihak kantor melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian pada Senin (25/11/2024). Hingga kini, Herdianto belum ditemukan, dan pihak koperasi berharap adanya bantuan masyarakat untuk memberikan informasi terkait keberadaannya.
Pimpinan koperasi KSP Barokah, Kurni, menjelaskan bahwa Herdianto terakhir terlihat pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, Herdianto meminta izin untuk menjalankan tugas rutin menagih angsuran dari konsumen.
“Dia berangkat dari kantor kami di Jalan Pangeran Ayin, Perum Azhar Permai, Blok B2 Nomor 4, Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin, menggunakan sepeda motor Honda Revo Fit berplat nomor 5212 JBM milik kantor,” ungkap Kurni.
Namun, hingga sore hari pukul 17.00 WIB, Herdianto tidak juga kembali ke kantor. Upaya menghubungi nomor teleponnya pun gagal karena ponselnya sudah tidak aktif.
Karena khawatir, Kurni bersama beberapa rekan kerja mencoba menelusuri keberadaan Herdianto dengan mengunjungi beberapa konsumen di lokasi yang seharusnya menjadi target penagihan. Salah satu konsumen di Perumahan Bumi Mas, Kecamatan Talang Kelapa, sempat bertemu dengan Herdianto pada pagi hari. “Itu adalah titik terakhir di mana kami mendapatkan informasi keberadaannya,” tambah Kurni.
Selain membawa sepeda motor kantor, Herdianto juga dilaporkan membawa uang tunai sebesar Rp500 ribu yang seharusnya digunakan untuk tambahan pinjaman konsumen. Tidak hanya itu, ia juga menguasai data promise tagihan konsumen dengan nilai lebih dari Rp50 juta.
“Data-data itu penting untuk operasional kami. Kehilangannya tidak hanya mengganggu, tetapi juga berdampak pada proses kerja kami,” jelas Kurni.
Kurni mengaku telah menaruh kepercayaan penuh kepada Herdianto yang sudah bekerja di KSP Barokah selama tiga bulan terakhir. “Dia sehari-hari tinggal di kantor dan menjalankan tugas dengan baik, jadi saya tidak pernah menyangka ini akan terjadi,” katanya.
Demi keselamatan Herdianto dan menyelesaikan masalah ini, Kurni langsung melaporkan kasus tersebut ke Polsek Talang Kelapa, Banyuasin, pada Senin sore. Dalam laporan itu, Kurni menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi Herdianto, mengingat ia juga membawa barang-barang berharga milik kantor.
“Saya berharap laporan ini bisa membantu menemukan Herdianto, baik dalam kondisi aman maupun jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Saya ingin dia segera ditemukan, karena ini bukan hanya soal uang, tetapi juga keselamatannya,” ujar Kurni.
Untuk membantu pencarian, Kurni memberikan informasi detail mengenai ciri-ciri fisik Herdianto. Ia memiliki tinggi badan sekitar 175 cm, bertubuh kurus, berkulit sawo matang, berambut ikal, dan berhidung mancung.
Pihak koperasi juga membuka jalur komunikasi bagi masyarakat yang mungkin memiliki informasi mengenai keberadaan Herdianto. Kurni menyediakan dua nomor kontak yang bisa dihubungi, yakni 085888383856 (Kurni) dan 0821761591221 (Feri Ferdinan).
Meskipun ada kekhawatiran bahwa Herdianto kabur dengan sengaja, pihak koperasi belum dapat memastikan motif di balik hilangnya karyawan tersebut. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah ini disengaja atau ada faktor lain, seperti kecelakaan atau tindakan kriminal,” ujar Kurni.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pencarian. Mereka juga akan menelusuri apakah ada transaksi mencurigakan atau keberadaan Herdianto yang terdeteksi di area tertentu.
Pihak koperasi berharap agar kasus ini segera mendapatkan titik terang. Mereka juga meminta masyarakat untuk bersedia membantu apabila memiliki informasi terkait keberadaan Herdianto.
“Kami hanya ingin dia ditemukan, apa pun kondisinya. Jika memang ada kesalahan, kami akan menyelesaikannya secara kekeluargaan,” ujar Kurni.
Sementara itu, keluarga Herdianto juga dilaporkan sedang berusaha mencari informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga terkait insiden tersebut.
Kasus seperti ini menggarisbawahi pentingnya penerapan sistem keamanan yang lebih ketat di perusahaan, terutama dalam pengelolaan data dan keuangan. Meskipun kepercayaan antar karyawan merupakan hal yang esensial, diperlukan juga langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.
KSP Barokah sendiri mengaku akan mengevaluasi prosedur kerja dan pengawasan terhadap karyawan untuk mencegah insiden yang sama terjadi lagi. (Bd)