Kolaborasi Strategis Demi Profesionalisasi Kurban
Palembang, bidiksumsel.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas penyembelihan hewan kurban yang sesuai syariat Islam dan standar kesehatan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Muhammadiyah Kota Palembang menjalin kemitraan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumatera Selatan. Bentuk nyata dari kerja sama ini adalah pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Balayuda, Kamis (23/5/2025).
Sebanyak 90 peserta dari masjid-masjid serta tempat penyembelihan hewan kurban di bawah naungan Muhammadiyah Palembang ikut serta. Langkah ini menandai komitmen serius organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut dalam mendukung penyembelihan hewan kurban yang syar’i, sehat, aman, dan layak konsumsi (ASUH).
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama :
- Dr. drh. Jafrizal, MM dari DKPP Sumsel, yang memaparkan aspek teknis dan kesehatan hewan
- Ustaz Fadhil, M.Pd dari komunitas Julehamu yang fokus pada tata cara penyembelihan sesuai syariat
Keduanya membekali peserta dengan :
- Teknik penyembelihan yang benar sesuai hukum Islam
- Cara memilih hewan yang cukup umur, sehat, dan tidak cacat
- Pengetahuan tentang penanganan daging pasca sembelih
- Pemahaman terhadap regulasi, terutama Permentan No. 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban
Menurut drh. Jafrizal, kehadiran juru sembelih halal yang bersertifikat sangat penting dalam memastikan kualitas daging kurban yang dikonsumsi masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Sumsel menargetkan setiap lokasi penyembelihan memiliki minimal satu orang Juleha.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan bahwa terdapat 1.214 masjid di Kota Palembang yang menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban setiap Idul Adha. Jika setiap masjid diwajibkan memiliki minimal satu juru sembelih halal bersertifikat, maka dibutuhkan setidaknya 1.214 Juleha. Namun, jumlah juru sembelih halal bersertifikat masih sangat terbatas.
Kondisi ini menunjukkan urgensi pelatihan seperti yang dilakukan Muhammadiyah. Tanpa juru sembelih yang kompeten dan tersertifikasi, potensi terjadinya penyembelihan yang tidak sesuai syariat dan standar kesehatan menjadi tinggi.
Sebagai tindak lanjut pelatihan, Muhammadiyah meresmikan pembentukan komunitas Juru Sembelih Halal Muhammadiyah (Julehamu) Sang Pencerah. Komunitas ini berfungsi sebagai :
- Wadah profesional bagi para Juleha alumni pelatihan
- Tim pengawas saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban
- Agen edukasi masyarakat tentang pentingnya kurban halal dan higienis
Menurut Ustaz Fadhil, Julehamu bukan hanya tentang menyembelih, tetapi juga menjadi simbol komitmen Muhammadiyah terhadap kehalalan, kesehatan, dan keberkahan daging kurban.
“Kita berharap ke depan tidak ada lagi keraguan soal kualitas daging kurban. Lewat Julehamu, kita ingin memastikan umat mendapatkan yang terbaik sehat, halal, dan penuh berkah,” tegasnya.
Menyambut Idul Adha 2025 : Menuju Standar Baru Kurban
Dengan Idul Adha yang tinggal menghitung minggu, pelatihan ini menjadi langkah awal membangun sistem kurban yang modern, profesional, dan bersandar pada syariat. Muhammadiyah Kota Palembang memberi contoh nyata bahwa pembinaan juru sembelih halal bukanlah opsi, tetapi kebutuhan mendesak.
Kolaborasi antara ormas Islam dan instansi pemerintah seperti DKPP Sumsel juga menjadi model kerja sama yang patut ditiru oleh daerah lain. Dengan semakin banyak Juleha tersertifikasi, masyarakat akan makin yakin dan tenang dalam mengonsumsi daging kurban.
Pelatihan Juleha oleh Muhammadiyah Palembang adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial dalam menjaga kualitas ibadah kurban. Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, Muhammadiyah mendorong lahirnya SDM unggul yang siap mengawal kurban halal dari kandang hingga meja makan. (dkd)
