Rakyat Tak Lupa Jasa Sang Pelopor : Dukungan untuk Alex Noerdin Menggema di Sumsel
Muba, bidiksumsel.com – Siapa yang tidak mengenal sosok H. Alex Noerdin nama besar yang melekat kuat dalam sejarah pembangunan Sumatera Selatan. Di mata banyak orang, Alex bukan sekadar politisi. Ia adalah ikon perubahan, bapak pembangunan, dan pelopor berbagai program sosial yang membekas hingga kini : sekolah gratis, berobat gratis, hingga kuliah gratis.
Namun, di usia senjanya, mantan Gubernur Sumatera Selatan dua periode itu kembali menjadi sorotan publik. Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemanfaatan aset daerah di Pasar Cinde Palembang kasus yang kini tengah bergulir di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.
Menariknya, di tengah badai hukum yang menjeratnya, suara dukungan dari masyarakat justru terus mengalir. Bukan hujatan yang terdengar, tetapi doa dan seruan agar negara memberikan amnesti bagi sang pelopor pembangunan itu.
Jasa yang Masih Dikenang
Alex Noerdin dikenal sebagai tokoh yang berani mengambil keputusan populis di tengah tantangan fiskal. Saat menjabat Gubernur, ia meluncurkan berbagai program monumental yang hingga kini masih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumsel.
- Program Sekolah Gratis (2009)
Menghapus biaya pendidikan di sekolah negeri tingkat SD hingga SMA/SMK, program ini membuat angka partisipasi sekolah melonjak drastis. Bahkan, kebijakan ini dijadikan rujukan oleh daerah lain di Indonesia. - Program Kuliah Gratis (2015)
Diperuntukkan bagi siswa berprestasi dan kurang mampu, program ini membuka jalan bagi ribuan anak Sumsel menempuh pendidikan tinggi tanpa beban biaya kuliah. - Program Berobat Gratis dan Jamkesda
Lewat kebijakan ini, masyarakat miskin bisa berobat tanpa mengeluarkan biaya. Program ini membuat Alex dianugerahi penghargaan nasional sebagai Pelopor Berobat Gratis oleh Kantor Berita Antara pada 2012. - Pembangunan Infrastruktur Strategis
Dari Jakabaring Sport City hingga proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang, semua menjadi simbol kemajuan Sumsel. Bahkan, nama Alex melekat pada keberhasilan Palembang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 — ajang olahraga internasional yang melambungkan nama daerah ke panggung dunia.
Salah satu dukungan datang dari tokoh muda asal Musi Banyuasin, Riyansyah Putra, S.H., yang menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan pemberian amnesti bagi Alex Noerdin.
“Jangan lupa, dulu masyarakat nasional belum mengenal Palembang. Sekarang, berkat Alex Noerdin, Sumsel dikenal luas hingga internasional,” ujar Riyansyah.
Ia menegaskan, pembangunan besar yang dilakukan Alex, mulai dari infrastruktur olahraga hingga kebijakan sosial, telah memberi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sumsel.
“Kalau dilakukan survei kepuasan terhadap kepemimpinan beliau, saya yakin 80 persen masyarakat akan mendukung agar beliau mendapat kebebasan atau keringanan hukuman,” tambahnya.
Dukungan moral masyarakat ini tidak sekadar nostalgia terhadap masa lalu, melainkan bentuk pengakuan atas jasa seorang pemimpin yang dianggap telah mengabdikan hidupnya bagi rakyat.
Riyansyah bersama sejumlah tokoh masyarakat berencana mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto agar mempertimbangkan amnesti kemanusiaan bagi Alex Noerdin.
“Semoga harapan masyarakat ini sampai ke Presiden. Kami percaya, negara tidak akan melupakan pengabdian orang yang telah membuat Sumatera Selatan sejajar dengan provinsi-provinsi maju di Indonesia,” tutup Riyansyah.
Kisah Alex Noerdin menjadi potret paradoks seorang tokoh : di satu sisi, ia dikenang karena kerja keras dan dedikasinya membangun daerah. di sisi lain, ia harus menghadapi persoalan hukum yang mencoreng reputasinya. Namun satu hal pasti jejak perjuangan dan kebijakan yang ia tinggalkan masih hidup di hati masyarakat Sumsel.
Dalam ingatan rakyat, Alex Noerdin bukan hanya mantan gubernur. Ia adalah simbol kemajuan, pelopor pendidikan, dan sosok yang pernah membawa Sumsel menuju panggung dunia. (ari)




