Muara Enim – Ditengah krisisnya ekonomi masyarakat masa Pandemi Covid-19, sejumlah orang tua siswa SMA dan SMK Bukit Asam Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim mulai dihantui beban biaya SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) walaupun para siswa belajar dirumah melalui media daring namun besaran SPP tetap harus dilunasi. Rabu, (12/08)
Saat dijumpai, salah satu orang tua siswa yang namanya diinisialkan YL (47) saat dibincangi dikediamannya menyebutkan SMA dan SMK Bukit asam yang dibawah naungan Yayasan Keluarga Bukit Asam (Yakasaba), diketahui masing masing sekolah telah menerima bantuan dana dari CSR Bukit Asam melalui Yakasaba, sementara pihak sekolah masih menarik (SPP) melalui pihak komite.
“Semestinya pihak yayasan dapat mempertimbangkan kembali besaran biaya SPP yang harus dilunasi, terlebih jika pihak sekolah menerima dana Bantuan Opersional Sekolah,” ujarnya
Apalagi sambungnya, dimasa Pandemi Covid-19 tentunya berdampak langsung atau tidak langsung terhadap pendapatan dirinya. Apalagi dirinya hanya pekerja harian, sementara masih harus tetap mengeluarkan biaya tambahan untuk kuota Internet akibat kegiatan belajar dirumah dan membeli buku panduan.
“Dengan adanya siswa belajar dirumah otomatis biaya operasional sekolah diharapkan menurun, hendaknya pihak sekolah atau Yayasan dapat memberikan keringanan atau potongan biaya SPP tiap siswa,” pintanya
Diwaktu terpisah, saat dikonfirmasi hal tersebut melalui media WhatsApp, Sekretaris Yakasaba, Amiruddin berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut.
“Terima kasih mas atas infonya, permasalahan ini akan saya sampaikan pada rapat pertemuan pengurus.” singkatnya (Aidil)