Home Nasional RDP dengan Dirjen PUPR, Eddy Santana Ingatkan Pentingnya Normalisasi Lahan dan Pengolahan...

RDP dengan Dirjen PUPR, Eddy Santana Ingatkan Pentingnya Normalisasi Lahan dan Pengolahan Sanitasi

Ir H Eddy Santana Putra Anggota DPR RI saat RDP dengan Dirjen PUPR

JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI, Ir H Eddy Santana Putra MT dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Sumber Daya Air dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI, menyampaikan dua poin penting yang harus menjadi perhatian Pemerintah.

Poin pertama terkait pentingnya normalisasi lahan pasangan surut untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Eddy Santana mengingatkan Pemerintah jangan terlena dengan membangun lahan baru. Sementara lahan pasang surut yang lama ditelantarkan. Sebaiknya harus ada rehabilitasi lahan untuk menopang ketahanan pangan.

Poin kedua yang disampaikan mantan Walikota Palembang dua periode tersebut, yaitu terkait sanitasi yang selama ini belum dimaksimalkan pengelolaannya.

Usulan itu disampaikan wakil rakyat dari Fraksi Partai Gerindra tersebut saat membahas dan menetapkan refocussing program/ kegiatan Unit Kerja Eselon I Tahun Anggaran 2021, Kamis (1 April 2021).

Dalam kesempatan itu, Eddy Santana yang dikenal cukup vokal di Komisi V DPR RI ini menjelaskan, pentingnya rehabilitasi lahan pasang surut termasuk irigasi. Jangan sampai membuat lahan baru namun kondisi lahan lama terlantar. ‘’Jangan sampai mengejar yang baru tapi kondisi yang lama pasang surut terantar,’’ ujarnya.

Eddy alumni Fakultas Teknik Unsri ini memaparkan, perlu adanya irigasi kecil melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).  ‘’Harus ditingkatkan lagi dan harus ada data berapa hektare yang sudah dikelola. Saat ini ada 12.000 lokasi harus ditambah agar dapat mendukung ketahanan pangan nasional,’’ ujar Eddy Santana.

Selain itu, Eddy Santana juga menyoroti masalah kurangnya perhatian terhadap pengelolaan sanitasi di tanah air. Walik rakyat dari Dapil Sumsel 1 ini dengan gamblang memberi contoh pengalaman dirinya mempelajari pengelolaan sanitasi di Bangkok Thailand, mengenai pengolahan air limbah. Baik skala besar maupun kecil, sebagai contoh setiap septic tank  di rumah ada grestap yaitu teknologi alat penangkap lemak.

‘’Di Bangkok produk ini dijual bebas ditoko bangunan. Beda dengan Indonesia belum dikenal teknologi seperti ini. Padahal produk semacam ini sangat penting untuk ikut membantu pengelolaan limbah septic tank,’’ ujarnya.

Eddy sendiri mengungkapkan rasa prihatin banyaknya rumah tangga yang tidak memiliki septic tank. Seperti di Bogor sehingga limbahnya di buang ke Sungai Ciliwung yang mengalir ke Jakarta dan airnya diolah dan dimanfaatkan warga ibukota sebagai konsumsi.

‘’Nah ini perlu menjadi perhatian kita semua soal sanitasi ini. Termasuk soal pengelolaan sampah plastik,’’ tegasnya. (dan)

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here