OKI, bidiksumsel.com – Percepatan program vaksinasi nasional Covid-19 terus dilakukan pemerintah agar pandemi bisa diakhiri. Tujuan program vaksinasi selain untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, juga membentuk kekebalan kelompok atau yang dikenal dengan herd immunity.
Seperti halnya yang tengah digalakkan oleh Puskesmas Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI. Rabu, (16/06/2021).
Kepala Puskesmas Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI, Sunadi SKep MKes mengatakan, vaksin sejatinya termasuk dalam kategori upaya preventif yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka kasus Covid-19.
“Tujuan utama dari pemberian vaksin Covid-19 pada masyarakat adalah untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Dengan itu, masyarakat secara otomatis dapat melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh. Tidak lupa, bahwa vaksin akan membentuk kekebalan setelah suntikan kedua,” jelasnya saat menghadiri pemberian Vaksin untuk penderita ODGJ dan penyandang disabilitas di Aula Desa Lirik.
Dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata tambahnya, maka akan dapat membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga dapat mencegah penularan.
Menurutnya, program imunisasi individu memiliki tiga poin penting, yakni mengenali, melawan, dan mengingat. Mengenali virus atau bakteri pembawa penyakit, kemudian melawan penyakit dengan memproduksi antibodi, serta mengingat penyakit dan cara melawannya.
“Apabila terserang kembali, antibodi tersebut dapat segera menghancurkan virus/bakteri sebelum kita jatuh sakit. Manfaat vaksin lebih besar dibandingkan dengan risiko sakit apabila seseorang terkena atau terinfeksi virus tersebut,” terangnya.
Dirinya selalu mengingatkan, pemberian vaksin pada masyarakat itu tidak berbahaya, namun beberapa efek vaksinasi yang mungkin ditimbulkan atau biasa dikenal dengan efek simpang vaksin.
“Efek simpang tersebut meliputi efek ringan dan berat. Ringan: demam, nyeri otot, atau ruam pada bekas suntikan, sedangkan Berat: sakit kepala, gangguang kulit, diare, reaksi alergi, utrikaria, dermatitis, dan syok anafilaksis,” ujarnya.
Lanjutnya, Oleh karena itu, tetap perlu adanya monitoring. Apabila seseorang mengalami alergi efek samping berat, maka harus segera dilakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat. (niel)