Home Fashion Bangkit di Era Baru, UMKM Dapat Bantuan Modal Usaha

Bangkit di Era Baru, UMKM Dapat Bantuan Modal Usaha

Foto contoh usaha kecil

PALEMBANG – Ada hikmah dibalik setiap musibah. Itiulah yang dirasakan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Palembang. Meski selama masa pandemi Covid-19, berdampak kepada UMKM. Namun, Pemerintah Kota Palembang tidak tinggal diam memberikan bantuan modal usaha agar bangkit kembali.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palembang, Ana Heriyana melalui Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro, Juanaria mengatakan, pandemi memang sangat berdampak terutama bagi usaha mikro dan kecil ini.

‘’Seperti selama pandemi tidak adanya even di Kota Palembang. Banyak acara dan kegiatan usaha berkurangnya, sehingga produk yang dihasilkan dan bisa menjadi rupiah sangat berkurang,” ujar Juana.

Nah untuk membantu UMKM bangkit kembali di era baru ini, ada bantuan dari Presiden yang disalurkan melalui perbankan. Di Palembang sekitar 12.202 UMKM, masing-masing mendapatkan jatah bantuan sebesar Rp2,4 juta.

“UMKM yang dapat bantuan benar-benar serius untuk kembali bangkit. Secara detail dan teknis itu yang tahu pihak bank penyalur bantuan,” ujarnya.

Selain bantuan dari Presiden RI, ada juga pinjaman tanpa bunga dan agunan ini diberikan Pemerintah Kota Palembang berkerja sama dengan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Palembang. “Tahun ini, ditarget 4000 UMKM, tahun lalu terealisasi 4.020,” katanya.

Setiap pedagang atau UMKM mendapatkan pinajaman Rp3 juta dengan tanpa agunan dan bunga. Sebab bunga disubsidi oleh Pemkot Palembang. Ini akan sangat membantu pelaku usaha kecil yang akan mengembangkan usahanya.

“Sehingga, setiap orang bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dengan usaha tersebut,” ujarnya.

Dikatakannya, bagi masyarakat yang memiliki usaha, bisa mengajukan pinjaman dengan cara mendaftarkan diri ke kelurahan, yang mana data tersebut akan diperiksa dari kelurahan, kecamatan, dan Dinas Koperasi dan UMKM, dan nantinya BPR akan melakukan survei.

“Bank nanti yang akan menentukan. Sebagian besar diterima, kalau mereka tidak memiliki BI checking, tidak masalah,” katanya.‎

Salah seorang pelaku UMKM di Kota Palembang, Dian mengatakan, sejak pandemi tidak ada orderan untuk pemesanan makanan ringan yang biasa dipesan oleh beberapa instansi yang rutin melakukan berbagai acara.

“Sebelum pandemi biasanya rutin orderan untuk kue/ makanan ringan yang kita buat. Biasanya ada 100 kotak sehari. Sekarang tidak ada lagi pesanan, jadi saya jualan lewat medsos agar ada pelanggan lain,” katanya. (dan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here