JAKARTA – Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada pekan ini, Rabu (17/2). Vaksinasi akan diprioritaskan untuk petugas pelayanan publik serta kelompok masyarakat lansia berusia 60 tahun ke atas.
“Melihat keberhasilan vaksinasi tenaga kesehatan yang lebih cepat dari target awal pada bulan ini dan untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi dalam mencapai kekebalan kelompok,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers daring, Senin (15/2).
Rencana awal, prioritas vaksinasi tahap kedua diberikan hanya kepada petugas pelayana publik. Namun, melihat penambahan positif dan angka kematian akibat Covid-19 yang meninggi membuat pemerintah memasukkan kategori lansia.
“Kelompok lansia sangat perlu diprioritaskan melihat kondisi mereka yang rentan terpapar Covid dan angka kematian cukup tinggi,” imbuhnya.
Kementerian Kesehatan berharap vaksinasi tahap kedua rampung pada akhir Mei 2021 dan bisa segera berlanjut ke tahapan kelompok masyarakat lainnya hingga Maret 2022. Target penerima vaksin tahap dua mencapai 38.513.446 yang terdiri dari 21,5 juta lansia dan 16,9 juta untuk pekerja pelayanan publik.
“Kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas vaksinasi tahap dua merupakan mereka yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi sehingga sangat rentan terhadap Covid-19,” tuturnya.
Kelompok petugas pelayanan publik yang menjadi penerima vaksin tahap kedua ini di antaranya adalah pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN). Kemudian petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, dan restoran.
Lalu petugas layanan publik seperti petugas Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, dan kepala perangkat desa. Selanjutnya, pekerja transportasi publik, atlet, hingga wartawan atau pekerja media.
“Pemerintah juga memprioritaskan petugas transportasi publik yang terdiri dari petugas tiket, masinis kereta api, petugas bandara, pilot, pramugari, petugas pelabuhan, petugas Transjakarta dan MRT, sopir bus, kernet, bahkan kondektur, sopir taksi dan ojek online,” paparnya. (NEP)