Senator Eva Susanti Turun Langsung ke Lokasi Kebakaran di Banyuasin, Salurkan Bantuan dan Harapan untuk Warga
Banyuasin, bidiksumsel.com – Kepedulian terhadap sesama kembali dibuktikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sekaligus Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI asal Sumatera Selatan, Hj. Eva Susanti, S.E., M.M. Senator asal Bumi Sriwijaya ini turun langsung ke Desa Tanjung Lago, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, untuk menyalurkan bantuan kepada warga korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal.
Kehadiran Hj. Eva Susanti bersama Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, S.P., serta sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan aparat setempat, menjadi penguat moral bagi warga yang tengah berduka. Sambutan hangat bercampur haru menyelimuti suasana desa, yang beberapa hari sebelumnya luluh lantak dilalap si jago merah.
Musibah kebakaran itu terjadi pada Jumat (3/10/2025) sekitar pukul 15.40 WIB, melanda permukiman warga RT 05 dan RT 06 Dusun I, Desa Tanjung Lago. Berdasarkan keterangan aparat desa, api diduga berasal dari korsleting listrik di rumah seorang warga bernama Sarkowi.
“Rumah-rumah di sini kebanyakan masih berdinding kayu dan beratap seng atau nipah. Jadi begitu api muncul, langsung menjalar cepat ke rumah lainnya,” tutur seorang warga setempat.
Cuaca panas dan hembusan angin kencang memperparah situasi. Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun kekurangan air membuat upaya mereka tidak membuahkan hasil. Setelah hampir dua jam, barulah api berhasil dijinakkan berkat bantuan mobil pemadam kebakaran BPBD Banyuasin.
Dampaknya cukup besar : 14 kepala keluarga kehilangan rumah, 4 warga terdampak, dan 4 lainnya mengalami luka-luka. Kerugian material ditaksir mencapai Rp2 miliar. Kini para korban terpaksa menumpang di rumah keluarga atau tetangga, sementara yang terluka telah mendapat perawatan medis dari Puskesmas Tanjung Lago.
Sebagai wujud empati dan tanggung jawab sosial, Hj. Eva Susanti menyerahkan bantuan berupa uang tunai, paket sembako, makanan siap saji, serta kebutuhan dasar bagi para korban.
“Kami turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Tanjung Lago. Semoga para korban diberi kekuatan dan kesabaran. Kehadiran kami di sini merupakan bentuk kepedulian, bahwa masyarakat tidak sendirian menghadapi ujian ini,” ujar Eva Susanti dengan nada haru.
Senator asal Sumsel itu juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin, aparat desa, serta warga yang bergotong royong membantu proses pemadaman dan penyaluran bantuan darurat. “Semangat saling membantu inilah yang menjadi kekuatan Bangsa Indonesia,” tambahnya.
Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, S.P., yang turut mendampingi Hj. Eva Susanti, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah bergerak cepat menyalurkan bantuan tanggap darurat.
“Bantuan sudah kita salurkan sejak hari pertama. Ada kebutuhan pokok, perlengkapan keluarga, makanan siap saji, obat-obatan, dan pakaian layak pakai. Kami berharap ini bisa meringankan beban para korban,” ujar Netta.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati menggunakan listrik, terutama di musim panas yang rawan korsleting. “Semoga kejadian ini jadi pelajaran bersama untuk lebih waspada,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hj. Eva Susanti menegaskan pentingnya edukasi kebencanaan di tingkat desa. Ia mendorong agar pemerintah daerah memperkuat sistem mitigasi kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk dengan rumah-rumah berbahan mudah terbakar.
“Pencegahan adalah langkah terbaik. Edukasi tentang keselamatan listrik dan kesiapsiagaan menghadapi bencana harus digencarkan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegas Eva Susanti.
Meski rumah mereka telah menjadi abu, warga Desa Tanjung Lago kini mulai bangkit. Kehadiran Hj. Eva Susanti dan jajaran Pemkab Banyuasin menjadi sumber kekuatan moral. Tak hanya membawa bantuan, mereka membawa pesan kemanusiaan, bahwa dalam setiap musibah selalu ada ruang untuk bangkit dan berharap.
“Insya Allah, kami akan kembali membangun rumah kami. Terima kasih Ibu Eva dan semua yang sudah membantu,” ucap salah satu korban dengan mata berkaca-kaca.
Musibah boleh datang tanpa diduga, namun kebersamaan dan empati selalu menjadi pelita di tengah gelapnya ujian. Dari abu kebakaran di Tanjung Lago, tumbuh kembali semangat gotong royong dan rasa kemanusiaan yang tak pernah padam. (et)




