Beranda Ekonomi Sumsel Bersiap Jadi Magnet Wisata Dunia, ASITA Resmi Dilantik!

Sumsel Bersiap Jadi Magnet Wisata Dunia, ASITA Resmi Dilantik!

fhoto : ist

Palembang, bidiksumsel.com – Di tengah riuh rendah industri pariwisata yang mulai bangkit pasca pandemi, Sumatera Selatan kini menapaki fase baru. Di sebuah ballroom mewah Hotel Beston Palembang, Rabu pagi yang penuh semangat itu tak sekadar menjadi ajang seremonial pelantikan. Ia menjadi awal perjalanan baru menuju mimpi besar: menjadikan Sumsel sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

Dengan mengusung tema “Sinergitas Membangun Pariwisata Sumsel Berdaya Saing Global”, pelantikan pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumsel periode 2025–2030 disaksikan langsung oleh Gubernur Sumsel, tokoh-tokoh penting industri, serta pelaku usaha dari berbagai sektor. Rabu, 21 Mei 2025.

Bukan hanya pidato atau simbolik penyerahan bendera organisasi. Momen ini adalah lembaran baru strategi pariwisata Sumsel yang tak lagi terpaku pada potensi, tetapi mulai bicara tentang kualitas, inovasi, dan daya saing.

Di atas podium, suara mantap Feby Yoland Effendy, SIP, MSi, Ketua ASITA Sumsel yang baru dilantik, menggema membangkitkan optimisme. Ia bicara bukan sekadar sebagai pimpinan asosiasi, tetapi sebagai ujung tombak perubahan.

“Kami ingin membawa Sumsel ke panggung dunia. Tapi semua harus dimulai dari dalam, dari peningkatan SDM, dari cara kita mengelola biro perjalanan, hingga bagaimana kita memasarkan Sumsel ke luar negeri,” ujar Feby.

ASITA Sumsel hari ini membawahi sekitar 110 biro perjalanan aktif, tersebar dari Palembang hingga pelosok daerah. Mereka tak sendiri. Bersama hotel, pengusaha transportasi wisata, UMKM, dan pelaku sektor lainnya, mereka membentuk ekosistem yang disebut Feby sebagai “mesin utama pergerakan pariwisata daerah”.

Satu langkah konkret yang tengah dijajaki adalah integrasi layanan pariwisata dengan kesehatan, konsep medical tourism yang kian populer di banyak negara. ASITA Sumsel bahkan telah mulai menjalin komunikasi dengan rumah sakit dan lembaga kesehatan, baik lokal maupun internasional.

“Bayangkan, orang datang ke Palembang bukan hanya untuk lihat Sungai Musi atau mencicipi pempek, tapi juga untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Ini peluang besar,” kata Feby.

Tak kalah berapi-api, Gubernur Sumsel dalam sambutannya memberi pesan keras namun penuh motivasi. Ia mengingatkan, pariwisata Sumsel tidak boleh berjalan hanya karena ‘kebetulan’ atau rutinitas.

“Kita berbeda dengan Bali atau Lombok yang punya pantai alami nan indah. Kita harus kreatif, membangun daya tarik kita sendiri. Jangan star syndrome, apalagi autopilot. Ini waktunya kerja nyata,” tegas Gubernur.

Ia juga memperkenalkan pendekatan yang menurutnya akan sangat efektif: story selling menjual destinasi melalui cerita. Baginya, kekuatan narasi mampu menarik rasa ingin tahu dan menggugah emosi wisatawan lebih dari sekadar foto atau brosur.

“Buat cerita. Bawa wisatawan pada pengalaman. Jangan hanya menjual tempat, jual kisah di baliknya,” ujarnya dengan semangat.

Berdasarkan data BPS, kunjungan wisatawan ke Sumsel memang menunjukkan tren meningkat sejak 2023, termasuk sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), wisata religi, hingga kuliner. Tapi bagi ASITA, peningkatan angka tak cukup.

“Kita harus pastikan peningkatan ini juga berkualitas. Wisatawan harus puas, ingin kembali, dan bercerita,” jelas Feby.

Dengan tantangan itu, ASITA Sumsel menyatakan siap. Siap melatih, membimbing, dan mendampingi para pelaku wisata lokal agar lebih profesional, lebih paham teknologi, dan lebih berani menjangkau dunia.

Sebagai organisasi, ASITA juga berkomitmen menjaga sinergi. Tak hanya dengan pemerintah, tapi juga dengan semua pemangku kepentingan.

“Travel agent kami bersinergi dengan hotel, pengusaha transportasi, UMKM, semuanya. Ini kerja bersama. Dan kami bangga untuk Sumsel,” tegas Feby menutup sambutannya.

Di tangan pengurus baru, ASITA Sumsel bukan hanya sekadar asosiasi. Ia adalah motor pergerakan. Dan di tengah berbagai tantangan, mereka melangkah dengan semangat yang jelas : Sumsel tidak hanya layak dikunjungi, tapi pantas dirindukan dunia. (dkd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here