Operasi Serentak Anti-Premanisme : Polri Tuntaskan 3.326 Perkara dalam Sepekan, Ini Rinciannya
Jakarta, bidiksumsel.com – Premanisme kini menjadi musuh bersama. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bergerak cepat dan tegas. Sejak 1 Mei 2025, operasi serentak skala nasional digelar di seluruh wilayah hukum Indonesia. Hasilnya? Sebanyak 3.326 perkara berhasil diselesaikan hanya dalam waktu satu pekan.
Operasi ini digelar berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025. Instruksi tersebut mengikat seluruh jajaran dari Polda hingga Polres untuk melancarkan langkah hukum, intelijen, pre-emtif, hingga preventif terhadap segala bentuk premanisme dan pungli yang meresahkan masyarakat. Jumat, 9 Mei 2025.
Premanisme bukan lagi sekadar aksi jalanan. Dalam praktiknya, ia sering menyaru sebagai kegiatan organisasi masyarakat (ormas) yang memalak, mengintimidasi, bahkan mengancam masyarakat dan pelaku usaha. Situasi ini tidak hanya menimbulkan rasa takut, tetapi juga mengganggu kelancaran ekonomi, investasi, dan kestabilan nasional.
Kadivhumas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menegaskan:
“Premanisme dalam bentuk apa pun tidak bisa dibiarkan. Kami ingin memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha, agar ruang publik dan iklim bisnis tetap kondusif.”
Apa Saja yang Ditindak?
Polri menargetkan berbagai bentuk tindakan melawan hukum yang berafiliasi dengan praktik premanisme. Di antaranya :
- Pemerasan dan pungutan liar (pungli)
- Ancaman kekerasan dan intimidasi
- Pengrusakan fasilitas umum
- Pengeroyokan dan penganiayaan
- Pencemaran nama baik, hoaks, dan ujaran kebencian
- Penculikan serta aksi kekerasan lainnya
Operasi ini juga menyasar organisasi kemasyarakatan (ormas) yang menyalahgunakan identitas hukum untuk melakukan kejahatan.
Kasus Menonjol: Dari Jawa ke Kalimantan
Beberapa kasus besar yang berhasil diungkap selama operasi :
- Polres Subang menangkap 9 preman yang memalak perusahaan di kawasan industri.
- Polresta Tangerang menciduk 85 pelaku premanisme.
- Polda Banten mengamankan 146 pelaku dari berbagai laporan warga.
- Polda Kalteng memeriksa Ketua GRIB terkait pemaksaan penutupan PT BAP.
- Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan 10 pelaku bersenjata tajam dan api.
Ini menunjukkan betapa luas dan serius jaringan premanisme yang sedang diberantas.
Langkah Strategis Polri: Tidak Hanya Tangkap
Operasi ini tak hanya berbasis razia atau penangkapan. Polri menerapkan strategi berlapis :
- Penyelidikan dan penindakan hukum terhadap ormas terlibat tindak pidana.
- Pengecekan legalitas ormas dan rekomendasi pembekuan bila terbukti bersalah.
- Razia intensif di lokasi rawan pungli dan premanisme.
- Koordinasi dengan ahli dan stakeholder untuk membentuk kebijakan jangka panjang.
- Sinergi bersama TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil.
Langkah-langkah ini bukan hanya reaktif, tapi juga ditujukan untuk memutus akar masalah dan mencegah premanisme muncul kembali dengan wajah baru.
Dengan selesainya ribuan perkara hanya dalam hitungan hari, ruang publik mulai terasa lebih aman. Para pelaku UMKM, pedagang pasar, hingga investor lokal dan asing mulai menunjukkan respons positif. Keamanan yang membaik menciptakan iklim usaha yang kondusif, yang selama ini terganggu oleh aksi-aksi pemalakan terselubung.
“Kami ingin menciptakan rasa aman di seluruh ruang publik. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap negara,” tambah Irjen Sandi.
Operasi ini masih berlangsung dan akan diperluas ke wilayah-wilayah yang memiliki riwayat atau potensi konflik sosial akibat praktik premanisme. (dkd)