Reses DPRD Dapil II Kota Palembang : Jembatan Aspirasi, dari Keluhan hingga Tindakan Nyata
Palembang, bidiksumsel.com – Reses bukan sekadar agenda seremonial, melainkan jembatan penting antara rakyat dan wakilnya di parlemen. Inilah yang tampak dari kegiatan reses masa persidangan II tahun 2025 yang digelar Anggota DPRD Kota Palembang Daerah Pemilihan (Dapil) II. Bertempat di Kantor Camat Sukarami, reses ini berlangsung selama tiga hari, 8–10 Mei 2025, dan dipimpin langsung oleh Ketua Dapil II Sutami Ismail, S.Ag. Kamis, 8 Mei 2025.
Reses adalah masa di mana anggota legislatif kembali ke daerah pemilihannya untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Di luar sidang resmi di gedung dewan, reses memberi ruang bagi rakyat untuk menyampaikan keluhan, kritik, hingga harapan terhadap kebijakan publik.
“Reses menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi langsung kepada para wakil rakyatnya,” ujar Sutami Ismail saat membuka kegiatan.
Kegiatan reses ini tak sekadar mendengarkan, tetapi juga mencatat sejumlah permasalahan klasik yang hingga kini belum terselesaikan:
- Banjir, terutama di kawasan Perumahan Al-Azhar Cairo, akibat buruknya sistem drainase.
- Kurangnya Penerangan Jalan Umum, yang membuat sejumlah titik gelap gulita di malam hari.
- Akses Jalan ke Mushola yang Buruk, menyulitkan warga untuk beribadah.
- Maraknya Aksi Kriminalitas, terutama pembegalan di malam hari.
- Kolam Retensi Mangkrak, yang seharusnya menjadi solusi banjir, malah terbengkalai.
Tak berhenti di ruang forum, para anggota DPRD langsung turun ke lapangan untuk meninjau lokasi yang dikeluhkan. Aksi ini mendapat apresiasi warga karena menunjukkan keseriusan para legislator dalam menangani permasalahan publik.
“Kami akan membawa semua aspirasi ini ke rapat paripurna dan menyampaikannya ke Wali Kota. InsyaAllah Oktober tahun ini, beberapa akan kita realisasikan,” janji Sutami.
Menindaklanjuti hasil reses, DPRD akan memanggil instansi teknis terkait seperti :
- Dinas PUPR untuk masalah drainase dan banjir.
- Dinas Perkimtan untuk infrastruktur lingkungan.
- Dinas Perhubungan untuk perbaikan penerangan jalan.
- Dinas Pendidikan, Dukcapil, Bapenda, DLH, dan Puskesmas, untuk isu lain yang bersifat administratif dan sosial.
Kolaborasi lintas sektor ini diyakini bisa mempercepat penanganan masalah yang selama ini terkatung-katung.
Hadir dalam reses ini sekitar 200 warga dari tujuh kelurahan di Kecamatan Sukarami, termasuk Ketua RT, RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Mereka menginginkan ada kepastian dari pemerintah terkait proposal-proposal yang selama ini sudah masuk, tetapi belum juga ditindaklanjuti.
Muhammad Eriardi, S.Ip., MM, Sekretaris Camat Sukarami yang mewakili camat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan reses kedua bagi anggota DPRD periode 2024–2029.
“Kami libatkan semua dinas terkait agar bisa langsung mendengar dan menindaklanjuti. Ini agar tidak hanya jadi kumpulan keluhan tanpa solusi,” ujar Eriardi.
Warga menyambut positif kegiatan ini. Salah satu Ketua RT yang hadir mengaku senang bisa menyampaikan langsung keluhan tanpa perantara.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus rutin dilakukan dan lebih banyak lagi aspirasi yang bisa ditindaklanjuti. Jangan sampai hanya janji tanpa realisasi,” ucapnya.
Reses Dapil II di Kecamatan Sukarami memperlihatkan bahwa proses demokrasi bisa berjalan baik saat ada komunikasi terbuka antara rakyat dan wakilnya. Harapan kini bertumpu pada janji realisasi dan pengawasan agar setiap keluhan tak berakhir jadi catatan kosong. (dkd)