Produksi Jagung Melejit 48%, Polri Kawal Ketat Ketahanan Pangan Nasional
Palembang, bidiksumsel.com – Polri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pada triwulan pertama tahun 2025, produksi jagung Indonesia meningkat tajam sebesar 48,47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan buah kerja sama erat antara jajaran Polri, pemerintah, kelompok tani, hingga sektor swasta.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M. Zulkarnain, Irwasda Polda Sumsel Kombes Pol Feri Handoko Soenarso, serta Karo SDM Polda Sumsel Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo bersama para pejabat utama dan jajaran SDM Polda Sumsel mengikuti Rapat Analisis dan Evaluasi (Anev) Program Ketahanan Pangan yang dipimpin Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM Kapolri) Irjen Anwar secara virtual, Senin (28/04/2025). Rapat berlangsung di ruang lantai II Gedung Utama Presisi Mapolda Sumsel, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang.
Dalam arahannya, Irjen Anwar menegaskan bahwa peningkatan produksi jagung ini berkat kolaborasi berbagai pihak. “Kami akan terus mengoptimalkan sinergi ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Polri sendiri berperan aktif tidak hanya menggerakkan kelompok tani dalam program tanam jagung, tetapi juga mengawal penyerapan hasil panen. Lewat kerja sama dengan Perum Bulog, hasil panen dibeli dengan harga Rp 5.500 per kilogram, sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas kontribusi semua jajaran Polri dari Mabes hingga Polsek. Kapolri optimis, jika tren kenaikan produksi jagung ini berlanjut, Indonesia bisa mencapai swasembada jagung pada tahun 2025, mengurangi ketergantungan terhadap impor.
“Jika setiap tiga bulan produksi naik dua hingga tiga ton dibandingkan tahun lalu, target swasembada sangat mungkin tercapai,” kata Irjen Anwar mengutip pesan Kapolri.
Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menjadi leading sector ketahanan pangan nasional, sedangkan Polri berperan sebagai penggerak dan perekat kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat.
Sementara itu, Asisten Logistik Kapolri Irjen Suwondo Nainggolan dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah meminta Polri untuk membantu mengatasi kekurangan gudang penyimpanan jagung akibat lonjakan panen.
“Menyikapi perintah Presiden, Polri bersama Bulog akan menggunakan gudang Polri sebagai tempat penampungan sementara,” ujar Suwondo. Ia juga menambahkan bahwa Polri tengah merencanakan pembangunan gudang jangka panjang di seluruh Indonesia.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Jagung yang dirilis pada April 2025 mencatat produksi jagung tongkol kering panen (JTKP) nasional mencapai 9.032.262 ton. Angka ini melonjak 48,47 persen dibandingkan capaian periode yang sama pada 2024, yakni 6.083.506 ton.
Capaian ini menjadi indikator penting bahwa kolaborasi multi-pihak mulai membuahkan hasil konkret. Dengan peningkatan ini, potensi ketahanan pangan nasional di sektor jagung semakin kuat untuk mendukung kebutuhan dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada pasar impor.
Polri bersama seluruh komponen bangsa berkomitmen untuk terus memperkuat program ketahanan pangan demi Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera. (dkd)