Beranda Ekonomi Bank Indonesia dan TPID Sumatera Bersatu, Ini Strategi Kunci Redam Inflasi 2025

Bank Indonesia dan TPID Sumatera Bersatu, Ini Strategi Kunci Redam Inflasi 2025

fhoto : ist

Sumatera Bersatu : Bank Indonesia dan TPID Luncurkan GNPIP 2025 untuk Kendalikan Inflasi dan Wujudkan Swasembada Pangan

Medan, bidiksumsel.com — Sebuah komitmen besar kembali dipertontonkan dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi kawasan Sumatera. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera menegaskan keseriusan mereka dengan menggelar Rapat Koordinasi TPIP-TPID serta peluncuran simbolis Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2025, bertempat di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Mengusung tema:

“Sinergi dan Inovasi dalam Mendorong Peningkatan Produksi dan Efisiensi Rantai Pasok Distribusi Pangan Guna Mendukung Swasembada Pangan dan Pertumbuhan Inklusif di Sumatera,”

acara ini mempertegas sinergi seluruh elemen untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik ke depan.

Rakor ini dihadiri berbagai pejabat penting, di antaranya:

  • Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Surya
  • Perwakilan Kementerian Koordinator Perekonomian
  • Kementerian Dalam Negeri
  • Badan Pangan Nasional
  • Bulog
  • Perwakilan Bank Indonesia
  • Seluruh TPID wilayah Sumatera

Selain mempererat koordinasi, forum ini juga menjadi ajang pencanangan komitmen konkret pengendalian inflasi berbasis program nyata di lapangan.

Fokus Utama GNPIP 2025: 5 Strategi Besar

Upaya pengendalian inflasi pangan tahun ini dirancang lebih terstruktur melalui lima fokus utama:

  1. Penguatan produktivitas pertanian secara end-to-end
  2. Penguatan pasokan dan efisiensi rantai distribusi melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD)
  3. Optimalisasi KAD untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  4. Penguatan dukungan fiskal pusat dan daerah demi ketahanan pangan
  5. Digitalisasi sistem pembayaran dalam kegiatan operasi pasar

Semua langkah ini bertumpu pada kerangka kerja 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Tanggapan Pejabat Terkait: Tekankan Sinergi dan Kewaspadaan

Dalam paparannya, Deputi Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, mengingatkan pentingnya kesiapan TPID dalam merespon dampak ketidakpastian global, termasuk efek tarif resiprokal dari Amerika Serikat. Ia menggarisbawahi perlunya langkah antisipatif untuk menjaga daya tahan ekonomi nasional.

Sementara itu, Dirjen Kemendagri, Restuardy Daud, menekankan perlunya identifikasi dini terhadap potensi gejolak pasokan, agar langkah stabilisasi harga bisa dilakukan sejak awal.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Surya, menegaskan komitmen penuh pemerintah daerah dalam menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan bahan pangan, distribusi lancar, dan komunikasi yang efektif kepada masyarakat.

Sedangkan dari Bank Indonesia, M. Firdauz Muttaqin, mendorong penguatan kerjasama antar daerah sebagai salah satu kunci pengendalian inflasi yang efektif.

Tak ketinggalan, perwakilan dari Sumatera Selatan, Asisten II Basyaruddin Akhmad, turut memberikan masukan penting soal perlunya penguatan data, regulasi, kelembagaan, sarana prasarana, serta pengembangan sumber daya manusia.

Acara diakhiri dengan peluncuran simbolis program GNPIP 2025 se-Sumatera. Momen ini menjadi lambang kokohnya tekad dan sinergi seluruh TPID di Sumatera dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif sepanjang 2025. (dkd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here