
Palembang, bidiksumsel.com – Dalam Pembukaan On Job Training (OJT) BSPS Teknologi Ferosemen yang digaungkan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V, Kota Palembang dibuahi bantuan ferosemen sebanyak 350 unit rumah untuk peningkatan kualitas rumah tidak layak huni. Senin, (28/06/2021)
Untuk diketahui, Ferosemen ialah suatu tipe dinding beton bertulang, tipis (3,00) cm, yang dibuat dari mortar semen hidrolis, dengan perbandingan campuran 1 semen : (2-3) pasir, diberi tulangan (≤ 6,0 mm) dengan lapisan kawat anyam (wiremesh) ukuran ≤1,0 mm, terus menerus dan rapat.
Ferosemen merupakan teknologi konstruksi alternatif yang telah digunakan dalam penyediaan suplai air dan berbagai pembangunan irigasi.
Teknologi beton ferosemen memiliki sejumlah keunggulan yang telah teruji di lapangan, antara lain biaya konstruksi lebih rendah daripada bahan konvensional lainnya, memiliki kekuatan beton yang lebih tinggi, serta mempunyai konstruksi lebih ringan sehingga dapat digunakan di tanah yang mempunyai daya dukung yang rendah.
Walikota Palembang, Harnojoyo mengucapkan terimakasih terhadap Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V.
“Kami berharap mudah-mudahan dengan bantuan teknologi ferosemen bisa membantu percepatan pemulihan rumah tak layak huni di Palembang,” kata Harno seusai melakukan pembukaan.
Sementara, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V, Ir. Darwis. MM menuturkan, BSPS merupakan bantuan rumah swadaya yang berasal dari dana APBN dengan tujuan meningkatkan penghunian masyarakat akan rumah yang layak huni.
Oleh karena itu, output yang di hasilkan diharapkan dapat sesuai dengan target kualitas yang di standarkan pada petunjuk teknis pelaksanaan BSPS.
“Target capaian kualitas rumah penerima bantuan ini merupakan konsentrasi kami sebagai pelaksana, sehingga perlu adanya perencanaan-perencanaan yang akurat dalam melaksanakan pembangunan/rehabilitasi rumah penerima bantuan,” terangnya.
Ia menambahkan, teknologi ferosemen adalah perkuatan struktur bangunan pada rumah tembok anyang dilakukan pada komponen dinding yang dilapisi balutan kawat anyam dan plesteran pada bagian luar dan dalamnya (sandwich).
“Teknologi ini merupakan teknologi terbaru dan telah teruji dengan keunggulan memiliki harga yang relatif terjangkau, material mudah ditemukan, pengerjaan mudah, lebih kuat, dan tidak memerlukan tulangan,” ujarnya. (rpp/kemal).