PALEMBANG – Meningkat investasi ditengah masa pandemi membutuhkan penyusunan strategi matang. Sehingga perlu dicarikan terobosan dalam meningkatkan penanaman modal di Provinsi Sumsel.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumsel H Herman Deru diwakili Plh Sekda Sumsel H Akhmad Najib SH, Mhum saat menghadiri pembukaan rapat koordinasi (rakor).
Acara Focus Group Discussion (FGD) ini berupa penyusunan strategi promosi penanaman modal dalam meningkatkan cipta kerja di Provinsi Sumsel yang diselenggarakan oleh Pemprov Sumsel melalui DPMPTSP Sumsel di The Zuri Hotel Palembang, Senin (7/6/2021).
Najib mengatakan, Sumsel terdiri 17 kabupaten/kota harus memiliki program promosi penanaman modal. Diiringi dengan kemudahan dalam perizinan untuk meningkatkan cipta kerja di Sumsel, dimana strategi yang disusun harus berdasarkan Undang-udang yang berlaku.
Menurutnya, adanya Undang-Undang cipta kerja memberikan kemudahan perizinan bagi para investor, menyiapkan lahan dan memberikan kepastian hukum untuk berinvestasi.
Selain itu, dalam kesempatan ini juga diikuti pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI untuk mengedukasi tentang peluang berinvestasi meskipun ditengah pandemi covid-19
Sementara itu, Kepala DPM PTSP, Dra. Hj. Megaria, M.Si., katakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan minat investor berinvestasi di Sumsel selain mengambil kebijakan, juga berpihak bagi pengusaha dengan prinsip saling menguntungkan dengan menawarkan potensi investasi kepada investor.
Direktur Fasilitasi promosi daerah BPKM RI, Saribua Siahaan, ungkapkan kegiatan ini adalah bentuk sinergi untuk membuat model kemasan promosi daerah serta memudahkan investor memilih Palembang sebagai tujuan investasi dengan kepastian lahan perizinan. (dnn)
