PALEMBANG – Hingga kini, vaksinasi Covid-19 untuk guru di Sumatera Selatan (Sumsel) belum menyentuh persentase angka 50 persen. Bahkan, 254 orang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di seluruh wilayah Sumsel belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Rizal Kenedi mendesak Pemerintah Provinsi Sumsel agar guru SLB menjadi skala prioritas untuk mendapat vaksin Covid-19.
“Kasihan dengan murid SLB yang tak bisa daring karena ada tunanetra dan lainnya karena keterbatasan disabilitas. Makanya segera kita minta ke Pemprov Sumsel agar melakukan vaksinasi ke guru-guru SLB agar proses belajar mengajar di SLB bisa berjalan,” katanya.
Apalagi politisi PPP ini melihat, Covid-19 inii seperti penyakit yang tiada, ada tapi barang ini tidak kelihatan. Disisi lain, sekolah masih daring sehingga harus dilakukan belajar tatap muka. Namun tetap harus mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes).
Menurutnya, tahun ajaran baru diprediksi pada Juli 2021 dan pihaknya berharap, tahun ajaran baru sudah proses tatap muka. Walau begitu, pihak sekolah harus menyiapkan sarana seperti tempat cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak serta siswa dan guru sudah di vaksin. “Harapan kita saat awal tahun ajaran baru, vaksinasi sudah diatas angka 50 persen,” katanya.
Untuk itu, sebelum sekolah tatap muka dilakukan, Komisi V DPRD Sumsel akan memanggil Diknas Sumsel untuk melihat sejauh mana pelaksanaan vaksin untuk guru sudah dilakukan.
Mengenai masih tingginya kasus Covid-19 di Sumsel, menurutnya Covid-19 harus ditanggulangi tapi ekonomi masyarakat harus tetap berjalan. Kalau dilihat bukan hanya di Kota Palembang, tapi juga di kabupaten/kota di Sumsel.
”Kita lihat kafe-kafe masih menjadi tempat nongkrong. Terutama pada malam hari bahkan rata-rata diatas pukul 20.00 WIB. Itu semua tanpa memperhatikan Prokes. Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah tidak hanya provinsi tapi juga kabupaten/kota,” tegasnya. (dnn)