PALEMBANG – Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok atau sembako, membuat warga resah. Untuk menstabilkan harga pangan di pasaran, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, menginstruksikan dinas terkait menggelar operasi pasar (OP) di 18 pasar di 18 kecamatan.
“Alhamdulillah kita bersama tim, yang terdiri dari Kepala dinas Perdagangan baik itu provinsi dan kota, kemudian distributor sembako, serta tim satgas pangan dari Polresta duduk bersama-sama untuk mencari solusi kenaikan harga sembako akhir-akhir ini, ” ujar Fitrianti, usai memimpin rapat produsen sembako dan instansi terkait dalam rangka stabilitas harga sembako di ruang rapat Bappeda dan Litbang, Rabu (11/3/2020).
Hasilnya, kata Fitrianti , tim satgas pangan menyetujui untuk menggelar Operasi Pasar. “Tujuan operasi pasar ini menekan harga sembako di pasaran agar stabil kembali.”
Dari pertemuan ini, laporan dari pihak produsen, Bulog dan lainnya, untuk harga bahan pokok utama, seperti beras, gula dan minyak, stoknya aman. “Jadi, masyarakat kita harapkan tidak panik. Insya Allah setelah OP, harga sembako kembali normal,” kata Wawako Fitrianti.
Ditanya kenaikan harga ini disebabkan oleh merebaknya virus corona, diakui Fitri itu hanya sebagian kecil pengaruhnya.
Kenaikan ini, kata dia, juga dipicu oleh menjelang hari besar yang sebentar lagi Ramadhan dan Idul Fitri. “Ya, bisa karena oknum pedagang yang bermain harga, yang menggunakan ini sebagai kesempatan menaikan harga,” katanya.
Fitri mengingatkan kepada para pedagang yang masih melakukan kecurangan atau terbukti bermaun harga, maka pihaknya bersama satgas pangan Polresta akan mengenakan sanksi sesuai Undang-undang Perdagangan No 7 tahunn2014 dengan ancaman penjara 5 tahun, dan denda 50 juta.
“Kalau terbukti melakukan kecurangan, maka siap-siap oknum menerima sanksi tersebut,” kata Fitrianti. (imn)