Akibatnya, ruas jalan kerap rusak bahkan merendam rumah warga. Mendengar laporan warga, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti, Agustinda memantau langsung kondisi tersebut, Rabu (24/3/2021).
Ia menegaskan, agar dapat membongkar bangunan liar yang berada di saluran air, karenanya normalisasi terkendala oleh para pedagang kaki lima yang berjualan dan menutupi drainase.
“Ini sudah beberapa kali kita bersihkan. Saluran air dipenuhi oleh sedimentasi. Tapi karena masih banyaknya bangunan liar yang berdiri di atas aliran air, menyulitkan normalisasi ataupun membersihkan sampah,” ujar Fitrianti.
Karena itu, Fitrianti mengimbau agar pemilik bangunan liar yang merupakan warga setempat, dapat tertib dan bisa diajak kerja sama.
Ia juga sudah meminta bantuan RT, lurah dan camat setempat untuk memberikan peringatan agar tidak lagi ada bangunan di atas saluran air.
“Namun kita juga berharap, agar masyarakat dapat membantu. Karena untuk gotong royong tidak bisa satu pihak saja, melainkan butuh berbagai pihak untuk mendukung terciptanya lingkungam bersih, dan terbebas dari banjir,” katanya.
Begitu juga, kata Fitri, anak sungai yang sulit dinormalisasi karena tertutup oleh bangunan rumah warga.
“Sehingga alat berat yang akan membersihkannya kesulitan untuk masuk. Sekali lagi mohon kerja samanya para masyarakat setempat, kalau kita rutin bersihkan pasti tidak akan mengalami banjir lagi.”
Ia juga berharap, kepada pemilik perumahan yang di kawasan tersebut ikut membantu dalam menjaga lingkungan agar bersih.
“Di kawasan sini warganya menengah atas semua. Saya kira kalau satu orang satu bisa gotong royong untuk membersihkan saluran air, maka ini tidak sulit. Ke depannya kita minta RT setempat untuk mengajak warganya untuk tertib dalam menjaga kebersihan,” demikian Fitrianti. (mmn)
