Baghdad – Setidaknya 10 roket menghantam pangkalan koalisi pimpinan AS di Irak barat hari ini. Sumber militer mengatakan serangan diluncurkan dua hari setelah Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke negara itu, juga menewaskan seorang kontraktor sipil.
Sebuah pernyataan keamanan Irak mengatakan bahwa rudal itu telah menghantam pangkalan yang luas itu, namun tidak menimbulkan korban atau kerusakan besar. Tetapi saluran berita Sabareen, yang berafiliasi dengan milisi yang didukung Iran, mengatakan tiga tentara AS telah tewas dalam serangan itu, kutip laman The Newyork Times.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan mengatakan bahwa seorang kontraktor AS telah meninggal karena serangan jantung selama serangan roket. Pejabat di Washington tidak mengidentifikasi kelompok yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan itu terjadi kurang dari seminggu setelah Amerika Serikat menyerang sasaran milisi yang didukung Iran di perbatasan Suriah-Irak. Serangan udara itu, yang diperintahkan oleh pemerintahan Biden, menghantam sekumpulan bangunan di sisi perbatasan Suriah.
Presiden Biden awalnya menyetujui dua target di dalam Suriah, kata pejabat pemerintah. Milisi yang didukung milisi pro Iran Kataib Hezbollah mengatakan salah satu pejuangnya tewas dalam serangan udara itu. Ini mengidentifikasi dia sebagai anggota pasukan Mobilisasi Populer yang secara resmi menjadi bagian dari pasukan keamanan Irak membantu mencegah infiltrasi oleh ISIS.
Ketika ditanya melalui email untuk mengkonfirmasi kematian tersebut, juru bicara koalisi, Kolonel Wayne Marotto, menjawab bahwa “insiden tersebut masih dalam penyelidikan.” Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan mengatakan bahwa seorang kontraktor AS telah meninggal karena serangan jantung selama serangan roket.
Pejabat di Washington tidak mengidentifikasi kelompok yang bertanggung jawab atas serangan itu. Basis Ain al-Assad yang menjadi lokasi penyerangan adalah posisi pasukan gabungan yang hadir untuk membantu Irak melawan sisa-sisa kelompok militan tersebut. Juru bicara koalisi Kolonel Wayne Marotto mengonfirmasi jatuhnya roket pada pukul 7.20 pagi waktu setempat. (NE)