Palembang, bidiksumsel.com – Dalam rangka “Ajang Silaturrahmi” Studi Komparasi Banding mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif Penyelenggaraan Perhubungan, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi Rapat Kunjungan ke Aula Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan. Senin, (08/02)
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Ari Marsa mengatakan, pihaknya sedang melakukan diskusi tentang Perda dari Provinsi Jambi. “Jadi kita ini shering meningkatkan pelayanan kemasyarakatan agar berkoordinasi dengan Pemerintah Jambi dan Sumsel, sehingga pembangunan itu bisa sinkron karena sungai Batanghari sembilan itu ilirnya ke kita,” kata Ari ketika menerima kunjungan Komisi III DPRD Provinsi Jambi
Sementara, Ketua Komisi lll DPRD Provinsi Jambi Dr Ir Ahmad Fauzi Ansory MT mengatakan, kunjungan studi banding ke Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, dalam rangka persiapan pembahasan Raperda penyelenggaraan perhubungan di Provinsi Jambi. Banyak hal yang harus pihaknya singkronkan antara wilayah provinsi sebelum membuat kebijakan, terutama didalam penyelenggaraan perhubungan.
“Seperti tadi kami bisa banyak masukan, misalnya Palembang punya potensi batubara kita juga punya, jadi masih bersoal masalah angkutan, belum lagi jalan provinsi rusak, belum lagi pendapatan PAD kita belum diperoleh dari ini. Ini kan langsung ke pusat,“ katanya
Kemudian, angkutan di Palembang bisa dibuat kebijakan ber Plat lokal, ini juga akan meningkatkan PAD dan hal seperti ini bisa kita ikuti di Provinsi Jambi. Palembang juga punya jalur laut atau jalur sungai ini juga sudah diatur oleh kebijakkan melalui Perda No 8 dan No 5. Jambi juga akan memanfaatkan itu, karena kewenangan undang – undang No 23 yaitu 12 mil laut itu yang bisa dikelola oleh provinsi, seperti tadi ada jasa labuh.
“Tentunya akan meningkatkan PAD ini yang akan kami bandingkan sebagai bahan pertimbangan untuk pembahasan ranperda dipersidangan,“ bebernya
ia menerangkan, terkait bongkar muat yang belum ada jalurnya yang menjadi persoalan adalah, bongkar muat khususnya potensi batubara ini masih diangkut jalan darat.
“Seharusnya bisa menggunakan alur sungai sehingga juga tidak merusak jalan, investasi pembanggunan infrasetruktur kita bisa dialihkan untuk lain, ini yang akan kita inisiasikan, bagaimana potensi alam itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan pembanggunan daerah bukan sebaliknya,“ ungkapnya
“Palembang Lampung cuma 3 jam, kedepan kalau bisa terhubung dengan Jambi dan Palembang bisa 2 jam setengah atau 3 jam. Akan lebih banyak lagi perekonomian bisa bertumpuh kepada infrastruktur seperti itu,“ tambahnya (Ati)