PALEMBANG – Banyak masyarakat sudah terlanjur tahu jika terapi plasma konvalesen bisa menjadi penyembuh Covid-19. Namun berdasarkan penelitian ternyata tingkat keberhasilan terapi Plasma Konvalesen hanya 60 Persen.
Sementara pasien untuk mendapatkan alternatif pengobatan ini harus dengan merogoh kocek sedalam mungkin. Seperti di Kota Palembang saja, setiap pasien Covid yang mendapatkan rekomendasi dari dokter yang merawat, harus mendapatkan Plasma Konvalesen dari Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Palembang seharga Rp2 juta perkantong. Harga yang sangat mahal bagi masyarakat menengah ke bawah.
Lantaran harga yang sangat mahal dan masih cukup langka, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palembang, dr Zulkhair Ali mengimbau agar masyarakat tidak terlalu medewakan Plasma Konvalesen.
IDI sendiri sebelumnya pun sudah membahas hal tersebut dalam webinar. “Harus diingat ini terapi alternatif, masih tambahan bukan defenitif, dibutuhkan tapi masyarakat jangan sangat mendewa terapi ini,” katanya.
Di Kota Palembang, Plasma Konvalesen sudah ada yang menggunakan untuk penderita Covid cukup berat. Bahkan dulu didatangkan dari Jakarta untuk 3-4 orang. Menurut pengalaman, terapi plasma konvalesen ada yang sukses bahkan gagal.
“Angka keberhasilan terapi konvalesen tidak tinggi, hanya 60 persen. Namun, untuk terapi plasma ini pasien tidak diperbolehkan meminta sendiri, harus berdasarkan rekomendasi dari dokter,” katanya.
Menurutnya, terapi Plasma Konvalesen bukan tidak dianjurkan, tapi sifatnya sama dengan vaksinasi. Vaksin Covid-19 merupakan imunisasi aktif, sedangkan terapi plasma ini, imunisasi pasif.
Vaksinasi ini ialah memasukan virus yang dilemahkan sehingga tubuh membentuk antibodi, sedangkan Plasma Konvalesen ialah antibodinya sudah ada, dan dimasukan kedalam tubuh orang sakit. “Jadi otomatis dengan harapan, bahwa dimasukan antibodi dalam tubuh akhirnya tubuh terlindungi,” katanya.
Sementara itu, proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang sudah berlangsung 30 persen dari 2.600 pasien. Diharapkan dengan melakukan vaksinasi tubuh mempunyai pelindungan ekstra dan diharapakan lebih baik dari sebelumnya.
“Sebelum melakukan vaksin, kita melakukan pelindungan umum seperti makan sehat, jaga jarak, menggunakan masker. Dengan sudah melakukan vaksin ini ada pelindungan spesifik,” katanya. (dnn)