Home Nasional Komisi V Anggota DPR RI Eddy Santana Putra Pertanyakan Tehnis Pembangunan Tol...

Komisi V Anggota DPR RI Eddy Santana Putra Pertanyakan Tehnis Pembangunan Tol di Sumatera

Anggota DPR RI Komisi V, Ir. H. Eddy Santana Putra, MT

Palembang, bidiksumsel.com – Diresmikan Jalan tol Kapal Betung beberapa hari lalu oleh presiden RI Jokowi Dodo, mendapat tanggapan dari komisi V terkhusus nya Eddy Santana Putra, Rabu (27/01/2021)

Komisi V Anggota DPR RI, Ir. H. Eddy Santana Putra mengatakan, sangat mengapresiasi Jalan Tol yang ada di Sumatera meliputi Lampung, Palembang Kayu Agung Betung sebagian ruas jalannya sudah diresmikan oleh Presiden RI Jokowi Dodo hingga menempuh perjalanan tidak memakan waktu lagi.

“Benar seperti yang dikatakan pak Presiden jarak Palembang Lampung hanya 3 jam sampai 3,5 jam,” kata Eddy

Kemudian, Mudah-mudahan kedepan nya menempuh daerah lainnya seperti Jambi juga tidak lama.

“Mudah-mudahan ke Jambi bisa seperti itu atau lebih singkat lagi, saya kira bisa dua jam untuk menempuh Palembang-jambi,” harap Eddy

Anggota DPR-RI ini mempertanyakan kualitas dari pembangunan jalan itu sendiri seperti apa, Teman-teman mempertanyakan posisi Bina marga Bagaimana pengawasan nya dan apa hubungannya dengan BPJT.

“Inikan investasi apakah dilepas saja, apakah ada konsultannya, kalau dilepas saja kita tidak tahu tahapan-tahapannya seperti apa, apalagi rawa timbunannya bagaimana, apa dilakukan secara tehnis, yang kita khawatir kan kalau tidak sesuai tehnis bagus saat baru saja, tapi setelah beberapa bulan sudah banyak lubang-lubang dan bergelombang seperti Palembang Lampung,” ucapnya

Menurutnya, Sebelum pembangunan jalan harus nya sudah mengetahui bagaimana tehnis pembangunan jalan.

“Dari awal sudah tau tahapan-tahapan, setelah selesai sudahkah uji kelayakan nya, siapa yang melakukan nya Pak Dirjen ikut gak, BPJT ikuk gak atau konsultan independen yang ditunjuk kami ingin jawaban itu, bagaimana prosedur nya hingga tidak terjadi hal-hal seperti sebelumnya,” ujar Eddy

Eddy Santana Berharap agar dilakukan penelitian lagi yang tepat untuk kontruksi. “Masing-masing daerah tidak sama tergantung struktur atau jenis tanahnya,” papar eddy

Kemudian Eddy menambahkan bahwa sebidang tanah untuk rel kereta Api tidak bisa dipakai lagi lantaran kebanjiran. “Lintasan sebidang tidak bisa dipakai karena banyak air itu karena pompanya atau notasenya, karena kereta api ini dipakai untuk batubara dengan menggunakan Babaranjang dengan panjang 1kilo.” tutupnya (Ati)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here