Palembang, bidiksumsel.com – Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Jamin Stabilitas Harga dan Stok Barang Kebutuhan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru.
Rapat koordinasi daerah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dalam rangka menjaga stabilitas harga dan stok barang kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) digelar di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (18/12/2020). Rapat tersebut dibuka Sekda Provinsi Sumsel Nasrun Umar.
Terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg, Iwan Gunawan menegaskan, akan segera berkoordinasi dengan Pertamina MOR II Sumbagsel untuk mengecek titik mana yang mengalami kelangkaaan.
“Kita akan turun mengecek kelapangan, jangan sampai gas elpiji 3 kg untuk masyarakat kurang mampu dan UMKM dipakai oleh restoran besar. Kan ada tulisan, gas elpiji 3 kg untuk masyarakat miskin. Kalau restoran pakai gas elpiji 3 kg, jelas itu melanggar aturan dan ada sanksinya,” pungkasnya
Lebih lanjut masih kata Iwan, Sudah ditegaskan untuk didaerah Pemerintah nya harus memperhatikan kelangkaan gas,jangan sampai Pemerintah kabupaten kota tidak koordinasi dengan pihak provinsi.
“Jangan sampai ya kamu tidak ada perhatian kepada masyarakat, seperti waktu itu gas elpiji mencapai harga 50ribu pertabung,dan langsung kita koordinaskan dan Alhamdulillah sampai saat ini harganya sudah stabil kembali, intinya koordinasi,” jelasnya
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Iwan Gunawan menuturkan, rapat hari ini sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional yang dilaksanakan di Bali tanggal 26 November lalu yang dipimpin langsung Mentri Perdagangan, dan kita diperintahkan menindaklanjutinya dengan melaksanakan Rakorda.
“Hari ini kita laksanakan Rakorda yang dibuka Bapak Sekda Provinsi Sumsel. Pak Sekda menekankan agar stok pangan aman, dan distribusinya lancar. Alhamdulilah laporan dari kabupaten dan kota serta Bulog, untuk Sumsel stok dan distribusi pangan aman dan terkendali,” katanya.
Kendati demikian, Iwan Gunawan mengakui, ada yang beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, diantaranya seperti minyak goreng berkisar Rp 13 -14 ribu perkilogram, dan daging ayam Rp 32 ribu perkilogram.
“Untuk harga daging berkisar Rp 110-120 ribu perkilogram. Dan untuk diketahui masyarakat, daging beku itu lebih murah harganya Rp 90 ribu perkilogram. Bahkan dari Dinas Ketahanan pangan sudah menyatakan daging beku itu halal, sesuai syariat islam dan lebih sehat dan aman dikonsumsi,” katanya
“Untuk kenaikan telur dan ayam itu situsasional saja karena permintaan meningkat. Karena menjelang Natal dan tahun baru, nanti awal Januari harganya akan normal lagi. Tugas kita Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, dan Satgas Pangan menjaga stok pangan dan stabilitas harga. Kalau ada yang berani menimbun pangan, kami gabungan Satgas Pangan siap menindaknya,” bebernya
Sementara, Hanny (35) warga IT 1 mengatakan, bahwa sampai saat ini gas elpiji yg bersubsidi diperuntukkan untuk masyarakat tidak mampu masih langka walaupun ada tapi Mahal, berharap kepada pemerintah segera menyelesaikan langkanya gas elpiji 3kg.
“Gas itu masih sulit ditemukan kalau dipangkalan atau agen selalu kosong, terpaksa beli diwarung atau eceran tapi harganya mahal sampai 23-25rb pertabung, saya berharap pemerintah agar agen dan pangkalan tidak menjual ke warung terlalu banyak.” harapnya (Ati)