Home Uncategorized Dewan Pendidikan: Infrastruktur dan SDM Masih jadi Kendala Pembelajaran Daring

Dewan Pendidikan: Infrastruktur dan SDM Masih jadi Kendala Pembelajaran Daring

LAHAT — Sosialisasi dan kunjungan kerja Dewan Pendidikan Sumatera Selatan ke tiga wilayah kabupaten yaitu Lahat, Empat Lawang dan Pagaralam dilakukan oleh Dr M Sirozi PhD, Drs. Abu Hanifah, MM, dan Firdaus Komar, membahas soal penataan soal pembelajaran secara daring.

Dalam sharing yang berlangsung di Aula SMKN 2 Lahat, Selasa (24/11), terkait pemetaan pembelajaran daring, diperlukan  pembenahan infrastruktur dan tatakelola layanan digital di semua SLTA, agar kegiatan belajar Daring dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Rombongan Dewan Pendidikan yang didampingi staf Diknas Pendidikan Sumsel Goenawan dan Obet Hower diterima oleh  Kepala Sekolah SMKN 2 Lahat  Likwanyu.

Menurut Likwanyu, kunjungan kerja di tiga kabupaten Lahat, Pagaralam dan Empatlawang. Berterima kasih atas kunjungan kerja ke tiga kab yang dipusatkan di Lahat. “Memberikan suatu semangat dalam memajukan dunia pendidikan,” ujar Likwanyu.

Menurut Sirozi, aspek  terpenting dari pembenahan infrastruktur digital adalah Pengadaan jaringan internet dengan jaringan Fiber Optics (FO) di semua lembaga SLTA di Sumsel.

Selanjutnya Peningkatan kapasitas jaringan internet dengan jumlah bandwidth yang sesuai kebutuhan serta Pengadaan Gadget yang sesuai kebutuhan.

Sedangkan aspek  terpenting dari pembenahan tatakelola digital di lembaga-lembaga SLTA meliputi Membentuk Unit Kerja Teknis yang memiliki otoritas penuh dalam pengelolaan dan pengembangan sistem informasi digital di setiap sekolah.

Mengangkat SDM yang berkompeten untuk mengelola sistem informasi digital.Menyusun SOP layanan digital. Menyelenggarakan pelatihan digital bagi guru dan tendik.

Menyusun modul belajar yang relevan untuk kegiatan belajar Daring. Lebih lanjut ujar Sirozi, perlu ada pelatihan bimbingan dan pendamping belajar daring bagi orang tua dan Perlu dipertimbangkan ada bantuan kuota untuk siswa dari keuarga kurang mampu.

Selain terkait dengan pengembangan infrastruktur digital, kunjungan WANDIK Sumsel ke lahat juga mengingatkan para kepala sekolah, agar lebih serius mempersiapkan proses akreditasi sesuai standar baru yang berlaku.

Acara dilanjutkan dengan input gathering dari peserta pertemuan yang dihadiri praktisi pendidikan dari Pagaralam dan Empatlawang.

Diantara masukan itu terkait pendanaan 500 juta untuk peningkatan mutu di masing-masing sekolah.Penerapan sistem zonasi dalam PMB harus dilengkapi dengan standar nilai.

Perlu dukungan Pemprov untuk pengadaan SDM bidang IT di masing-masing SLTA. Perlu dipertimbangkan bantuan kebutuhan gadget untuk guru honor dan siswa dari keluarga miskin.

Bantuan kuota dari yang ada hanya terbatas untuk beberapa bulan, maka perlu dipertimbangkan adanya bantuan kuota yang berkelanjutan.

Beberapa SLTA sudah berinisiatif memberikan bantuan pulsa untuk anak dan guru. Perlu sinergi semua stakeholder dalam mengatasi permasalahan dan kebutuhan sekolah.

Masih banyak ortu yang kurang mendukung program Komite Sekolah dalam mendukung sekolah.

Selain itu peserta mengusulkan Perlu dilaksanakan Parenting School, agar ortu memahami dannmenyadari pentingnya pendidikan anak.

Perlu program khusus untuk pengadaan jaringan internet di wilayah pedesaan. Banyak ortu yang sudah jenuh dengan kegiatan belajar daring dan ingin segera dimulai belajar tatap muka.

Ketua Dewan Pendidikan Sumsel, Prof Dr Zulkifli menjelaskan,  selain acara di Lahat, juga sharing dilakukan di SMAN 3 Unggulan Kayuagung terdiri dari OKi dan Ogan Ilir, di SMAN 4 OKU dengan peserta dari OKU, OKUT, OKUS.

Di SMAN 3 Lubuklinggau dari Muaratara dan Mura, SMAN 3 Prabumulih dari Pali dan Muaraenim. kemudian SMAN 2 Pangkalan Balai dari Banyuasin dan Muba, serta Sharing di Palembang dipusatkan di SMAN 3 Palembang. (fkr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here