Palembang, bidiksumsel.com – Pasar Ikan Modern (PIM) yang berada di Jalan MP. Mangkunegara Palembang yang di resmikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Jumat (6/11/2020) lalu. Meskipun memiliki bangunan yang megah dan lokasi yang strategis serta lahan parkir yang luas, ternyata tak mampu mengundang perhatian pedagang dan pembeli.
Bahkan, kalah jauh dengan pasar tradisional. Pedagang yang berjualan tetap sepi, begitu juga calon pembelinya.
Pantauan bidiksumsel.com dari total 154 unit lapak ikan yang ada di PIM hanya sebagian kecil yang ditempati pedagang.
Hal ini menarik perhatian dari Asosiasi Kemitraan Usaha Mikro Indonesia (Akumindo) ketika melakukan kunjungan dipasar tersebut. Senin, (23/11/2020)
“Sejak di resmikan, untuk pertama kalinya kami datang kesini. Sungguh memprihatinkan atas kondisi pasar ikan modern saat ini, sangat jauh dari harapan bisa dikatakan sangat sepi sekali, kami berharap kepada Pemerintah daerah bisa mengikutsertakan untuk bersinergi dengan Akumindo,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Kemitraan Usaha Mikro Indonesia (Akumindo) Provinsi Sumsel Masayu Lela
Terkait hal ini, Pihaknya sangat menyayangkan ini bisa terjadi dan berharap kepada Pemerintah Daerah bisa melakukan gebrakan atau sekali-kali kunjungan kesini agar melihat kondisinya secara langsung.
“Kita berharap kepada Pemerintah daerah baik provinsi maupun Pemerintah Kota Palembang untuk mengajak kita bersinergi untuk meramaikan atau menarik perhatian pengunjung, seperti dibawah pasar ikan tapi diatas adalah kuliner dan suplay kulinernya dari ikan yang dibawah,” ujar Lela
Pihaknya juga menginginkan mungkin dari pihak Pemkot dan Pemprov akan mengadakan event untuk mendongkrak pengunjung dan mengembalikan perekonomian para pedagang disini.
“Jika tidak ada halangan di akhir tahun kami akan mengadakan bazzar UMKM khususnya kuliner. Tuk tempatnya semoga bisa di PIM, Kita ingin mengangkat UMKM di Kota Palembang ini dan kita akan gandeng dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel dan Kota Palembang,” ujarnya.
Diharapkan, Pihaknya mencoba bangkitkan lagi UMKM khususnya yang ada di PIM, walaupun masih di masa pandemi agar pasar ikan ini ramai dan pembuktian bahwa UMKM di pasar ikan ini benar-benar ada.
“Kita juga menginginkan mungkin dari pihak Pemkot dan Pemprov akan mengadakan event untuk mendongkrak pengunjung dan mengembalikan perekonomian para pedagang disini,” ungkapnya.
Juki salah seorang pedagang ikan di PIM, mengaku, pasar ramainya hanya di hari Sabtu dan Minggu saja, omzet mencapai 100 sampai 200 ribu Rupiah. Namun untuk hari-hari biasa sepi.
“Hari-hari biasa ada pengunjung tapi tidak ramai, saya mengandalkan hari Sabtu dan Minggu saja dan itupun untuk menutupi kerugian di hari Senin sampai Jumat,” ujarnya.
Menurut Juki, hari Sabtu dan Minggu merupakan momennya untuk bisa meraih keuntungan lebih karena biasanya banyak orang yang datang untuk berbelanja dan tidak sedikit pula yang hanya datang untuk melihat-lihat.
“Yang beli biasanya untuk konsumsi pribadi saja, tidak ada bahkan jarang pembeli dari pemilik rumah makan atau pemilik catering yang beli disini,” kata Juki.
Salah satu pedagang Ikan lainnya Ihsan, mengatakan bahwa PIM masih sangat baru dan belum banyak diketahui oleh masyarakat, dan diperlukan perhatian dari Pemerintah, mulai dari mempromosikannya, dan sangat dibutuhkan sosialisasi bagi instansi yang terkait.
“Aksi dari pedagang sudah berjualan semua hanya butuh sosialisasi untuk instansi terkait, apalagi pasar ini baru jadi belum banyak di ketahui masyarakat,” ujarnya.
Sementara, Mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan yang biasa stay di Pasar Ikan Modern sampai berita ini ditayang belum berhasil dikonfirmasi. (dkd)