Muba – Terkait kebocoran pipa minyak mentah milik PT. Medco E&P Indonesia Wilayah Rimau pekan lalu (7/11) di Desa Lais Utara (Bonot) Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), diduga telah terjadi kebocoran hingga dua kali pada pipa Injeksi Air yang juga milik PT. Medco E&P Indonesia Wilayah Rimau.
Menyikapi hal tersebut, Ketua LSM Gabungan Trisula Pengungkap Kabar (GTPK) Warto angkat bicara menyoroti adanya dugaan kelalaian yang dilakukan oleh pihak PT. Medco E&P Indonesia Wilayah Rimau. Jumat, (13/11)
“Menurut kami terjadi kebocoran Pipa Minyak PT. Medco adalah sebuah kelalaian, karena beberapa hal seperti pengecekan pipa per periode, kontrol lokasi, uji berkala, umur pipa yang sudah terpasang,” ujarnya
Dijelaskan, Pengontrolan pipa bisa dilakukan melalui pressure testing, pengontrolan bisa juga melalui Kepala Sumur, Kepala Sumur merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengeboran dimana Kepala ini dipasang pada setiap akhir dari casing dan tubing string di permukaan sumur.
“Serta diduga pihak perusahaan telah lalai dalam melakukan Identifikasi bahaya dan analisis resiko pada jaringan pipa transmisi pipa minyak. Identifikasi bahaya, dilakukan pada pipa transmisi (Minyak Mentah) yang berpotensi terjadi kebocoran atau kegagalan sistem perpipaan. Metode identifikasi yang dilakukan dengan menggunakan Analisis Bahaya Pekerjaan dan Analisis Pohon Peristiwa,” terangnya
Dilanjutkan, pihaknya melihat PT. Medco E&P Indonesia Wilayah Rimau juga telah lalai dalam mengidentifikasi bahaya terhadap dua tahapan proses kegiatan yaitu tahapan kegiatan operasional distribusi minyak mentah melalui pipa transmisi yang terbagi menjadi tiga sub kegiatan.
Saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp terkait hal tersebut, Humas PT. Medco E&P Indonesia Novita Ambar Sari mengucapkan terima kasih atas perhatian serta meminta agar dapat berkomunikasi kepada Lead Of Relations.
“Terima kasih atas perhatiannya. Mohon berkenan untuk komunikasinya kami teruskan kepada Bapak Yulianto Pawit selaku Lead of Relations. Terima kasih,” singkatnya
Saat dikonfirmasi kembali kemarin (11/11) melalui via WhatsApp hingga berita ini ditayangkan, Lead Of Relations PT. Medco E&P Indonesia Yulianto Pawit masih belum memberikan tanggapannya. (Ariansyah)