Beranda Nasional  Sebal Dijegal, deklarasi KAMI Sumsel Digelar di Tiga Tempat

 Sebal Dijegal, deklarasi KAMI Sumsel Digelar di Tiga Tempat

Deklarasi KAMI

PALEMBANG – Deklarasi KAMI Sumsel dijegal di hotel WIN dengan cara pemegang kekuasaan menekan pemilik hotel. Namun, KAMI Sumsel tak kehilangan akal. Justru Mendeklarasikan KAMI Sumsel di tiga tempat yang berbeda.

Menurut Ketua Presidium KAMI Sumsel, Dr. Tarech Rasyid, M.Si, yang dikenal sebagai aktivis di Sumsel, Deklarasi KAMI Sumsel sengaja dipilih Bundaran Air Mancur di tempat terbuka usai sholat Jum’at setelah dijegal di hotel WIN yang terletak di jalan Soekarno-Hatta.

Namun, tak berjalan mulus karena sudah banyak aparat kepolisian. Kemudian bersama Tarech Rasyid beberapa tokoh KAMI Sumsel melakukan negosiasi dengan pihak aparat kepolisian. Tokoh KAMI Sumsel yang ikut ngosiasi adalah Rudi (Ketua Pelaksana Deklarasi KAMI Sumsel), Febuar Rahman (Koordinator Tim Advokasi KAMI Sumsel), Benni Iskandar dan Harnel Feri (Wakil dari Bang Japar), dan Idasril (Wakil dari Deklarator). “Negosiasi yang alot itu membuahkan hasil, KAMI Sumsel diperkenankan aparat kepolisian untuk deklarasi di depan Monumen Perjuangan Rakyat,” ujar Tarech Rasyid yang dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi di Sumatera Selatan.

Di tempat yang sama, Febuar Rahman, Koordinator Tim Advokasi KAMI Sumsel, merasa jengkel dengan alasan aparat kepolisian yang tidak memperbolehkan KAMI Sumsel deklarasi dan berorasi di Air Mancur. “Di Monumen Perjuangan Rakyat saja, KAMI Sumsel deklarasi,” teriak Febuar yang juga pelopor reformasi di Sumsel.

Setelah Deklarasi di depan Monpera, ratusan massa KAMI Sumsel melakukan pawai dengan mengunakan motor dan mobil sambil mengibarkan bendera KAMI di sepanjang jalan Jenderal Sudirman dan Basuki Rahmat untuk menuju tempat kedua Deklarasi, yakni Masjid Darus Said di Kenten. Mereka disambut oleh Ustazd Umar Said, Presidium KAMI Sumsel yang juga dikenal Ketua PUI Sumsel. Dalam orasinya, Umar Said menegaskan para aktivis pergerakan KAMI Sumsel tidak perlu takut dalam menghadapi kekuasaan yang zolim.

Usai Deklarasi di Masjid Darus Said, beberapa tokoh KAMI Sumsel menuju tempat ketiga yang juga dipersiapkan untuk deklarasi KAMI Sumsel. Dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Penasehat KAMI Sumsel, Dr. Hakim Sarimuda Pohan, yang juga mantan Ketua ICMI Sumsel serta mantan anggota DPR RI memberikan semangat pada tokoh-tokoh KAMI Sumsel untuk melanjutkan gerakan moral dengan resep KEPO (kenali potensi), BAPER (Bangun Peradaban) dan SDI UTANG (Sumber Daya Insani Unggul dan Tangguh). Dengan resep ketiga ini, KAMI Sumsel sebagai gerakan moral dapat diperhitungkan konstribusinya dalam menyelamatkan Indonesia. (din)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here