Home Berita Pemprov Habiskan dana Ratusan Miliar, Jalan Provinsi Sumsel Batas Bengkulu malah terlantar puluhan...

Habiskan dana Ratusan Miliar, Jalan Provinsi Sumsel Batas Bengkulu malah terlantar puluhan tahun

Sumsel – Peribahasa “Sibuk mengurusi rumput tetangga, malah rumput sendiri ditelantarkan“ sepertinya cocok menggambarkan Jalan sepanjang 7 Km milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, ruas Sp. Campang-Ujan Mas-Batas Provinsi Bengkulu Kabupaten OKU Selatan yang dibangun tahun 2001 lalu yang hingga saat ini dibiarkan terlantar dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat.

Pasalnya, Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumsel dalam 2 tahun terakhir anggaran ini justru menghabiskan dana ratusan Miliar untuk membangun Jalan Non Status dan Jalan Kabupaten/Kota ditengah suasana peringatan ke-75 Indonesia Merdeka. Selasa, (29/9)

Hal ini menjadi sorotan oleh sejumlah warga dan tokoh masyarakat asal OKU Selatan Provinsi Sumsel yang mana ketimpangan pembangunan Jalan Provinsi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumsel.

Salah satu pelaku sejarah yang terlibat langsung membuka Jalan Ujan Mas – Batas Bengkulu pada tahun 2001, Ir. H. Surkani Mastulen yang juga mantan Kepala Dinas PU Pengairan (sekarang Dinas PSDA-red) Provinsi Sumsel menceritakan pembukaan Jalan Tembus OKU Selatan – Bengkulu itu membutuhkan perjuangan yang panjang karena harus melewati Hutan Lindung Mekakau.

“Jalan tersebut baru bisa dibangun setelah ada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri dalam hal ini Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri),” jelasnya yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas PU Bina Marga di Kabupaten OKU sebelum dimekarkan menjadi 3 Kabupaten.

Lanjutnya, Waktu itu Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumsel Taris Abdullah Hasibuan, Bupati OKU Syahrial Oesman dan Edy Yusuf Wakil Bupati. Dan kebetulan ketika itu Walikota Bengkulu Chalik Effendy yang berasal dari Pulau Beringin Kabupaten OKU Selatan dan Gubernur Bengkulu Hasan Zen, jadi koordinasi antara Pemprov Sumsel dan Pemprov Bengkulu lebih cepat. Ditambah Ali Marwan Hanan yang merupakan putra daerah OKU Selatan adalah Menteri Koperasi.

Diteruskan, Setelah badan jalan yang melewati hutan Lindung dibangun tahun 2001 lalu, pada tahun 2003-2004 dibangun Jembatan Rangka Baja Air Tembok di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Kabupaten OKU Selatan yang saat ini masih terlantar.

“Jalan sepanjang 7 Km itu nyaris putus, jadi jangankan dilalui kendaraan Roda Empat, kenderaan Roda Dua pun sangat sulit melintas karena badan jalan sudah longsor dan pengikikisan,” paparnya menunjukkan bukti-bukti fhoto jalan yang diabadikannya langsung pada tahun 2019 lalu.

Disinggungnya, kondisi Jalan Provinsi Sumsel tersebut sangat berbanding terbalik dengan Jalan di perbatasan Provinsi Sumsel-Bengkulu, Tanjung Aman Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu sudah aspal mulus sejak tahun 2001 lalu.

“Seharusnya Pemerintah Provinsi Sumsel memprioritaskan Pembangunan Jalan yang menjadi tanggung jawabnya ini,” harapnya sebelum peringatan ke-76 Indonesia Merdeka tahun 2021 mendatang Jalan sepanjang 7 Km tersebut sudah mulus.

Sementara, salah seorang warga Muara Dua Kabupaten OKU Selatan, Ir. A. Sudirman yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten OKU Selatan mengamini tentang kondisi Jalan tersebut. Ia mengatakan jika akses jalan Provinsi Sumsel menuju Provinsi Bengkulu melalui Ruas Jalan Muara Dua-Sp. Haji-Sp. Campang-Sungai Are-Ujan Mas-Air Tembok (Batas Sumsel-Bengkulu) masih kondisi tanah merah.

“Mudah-mudahan ketimpangan pembangunan ini menjadi perhatian pihak Eksekutif dan Legislatif khususnya di Sumsel,” harapnya yang kini sebagai Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten OKU Selatan

Sementara itu, Deputy Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Ir. Feri Kurniawan yang dimintai tanggapannya terkait masih adanya Jalan Provinsi Sumsel yang nyaris putus dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, nampak kaget.

“Ah yang benar saja, bagaimana mungkin itu terjadi sebab dalam 2 tahun ini Dinas PU Bina Marga Sumsel justru sudah sibuk membangun Jalan Non Status, Jalan Kabupaten/Kota termasuk meningkatkan Ruas Jalan Provinsi yang masih cukup bagus,” katanya didampingi Boni Budianto Kepala Perwakilan LSM BARETA dan Muchtar Maduron Ketua LSM BKI Sumsel.

Ia menambahkan, dirinya bersama KOALISI MEDIA DAN LSM PEMANTAU PENGADAAN baru saja berkeliling memantau sejumlah Jalan Kabupaten/Kota yang dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga Sumsel sembari menunjukkan bukti-bukti fhoto termasuk hasil Audit BPK RI.

“Permasalahan ini akan segera kita laporkan ke Gubernur.“ Pungkasnya (Tim/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here