KONI Sumsel Gelar Rakerprov 2024 : Strategi Besar Menuju PON 2028 dan Porprov 2025
Palembang, bidiksumsel.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di Hotel Emilia Palembang. Rapat ini menjadi momentum penting untuk konsolidasi dan evaluasi, sekaligus ajang persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025.
Hadir dalam rapat ini, Mayjen TNI (Purn.) Suwarno, Wakil I Ketua Umum KONI Pusat, serta sejumlah pejabat dan pengurus KONI Sumsel. Rakerprov yang berlangsung pada Jumat itu membahas berbagai topik krusial, mulai dari pembinaan atlet hingga optimalisasi aset olahraga seperti Jakabaring Sport City (JSC).
Dalam sambutannya, Mayjen TNI (Purn.) Suwarno menekankan pentingnya Rakerprov sebagai ajang evaluasi dan perencanaan strategis. Ia menggarisbawahi bahwa keberhasilan Sumsel di bidang olahraga tidak hanya bergantung pada pelaksanaan PON sebelumnya, tetapi juga pada kesiapan menghadapi tantangan ke depan.
“Raker ini menjadi ajang evaluasi hasil PON, pembinaan atlet, pemanfaatan aset olahraga, serta optimalisasi program-program mendatang. Fokus utama kita adalah persiapan babak kualifikasi PON 2027 dan PON 2028. Persiapan harus matang, mulai dari atlet, fasilitas, hingga program pembinaan,” ujar Suwarno.
Ia juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengelolaan fasilitas olahraga, terutama Jakabaring Sport City. Menurutnya, JSC sebagai aset kebanggaan Sumsel perlu dikelola dengan lebih baik agar dapat mendukung kegiatan olahraga secara maksimal tanpa membebani biaya yang terlalu tinggi.
“Pengelolaan JSC memang berada di bawah Pemprov, tetapi efisiensi biaya perlu menjadi perhatian. KONI dan cabang olahraga harus bisa memanfaatkan fasilitas ini tanpa terkendala biaya yang tidak proporsional,” tambahnya.
Ketua Umum KONI Sumsel, H. Yulian Gunhar, melalui Sekretaris Umum H. Tubagus Sulaiman, SH., MH., menyampaikan komitmennya untuk membangun ekosistem olahraga yang sehat dan berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah menghapus praktik jual-beli atlet antar-kabupaten yang dinilai merugikan pembinaan jangka panjang.
“Raker ini adalah kesempatan untuk merancang strategi pembinaan atlet menuju PON 2028. Kami ingin memastikan tidak ada lagi praktik jual-beli atlet. Lebih baik kita fokus pada pembinaan sejak dini agar menghasilkan atlet berkualitas yang benar-benar berkompetisi atas nama daerahnya,” tegas Tubagus.
Pembinaan atlet tidak hanya menjadi tanggung jawab KONI, tetapi juga melibatkan peran aktif pemerintah daerah dan pemangku kepentingan olahraga lainnya. Tubagus menambahkan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya Sumsel untuk menjadi salah satu provinsi terdepan dalam dunia olahraga nasional.
Salah satu agenda utama dalam Rakerprov adalah membahas kesiapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebagai tuan rumah Porprov 2025. Dalam sesi rapat, perwakilan dari KONI Muba memaparkan kesiapan infrastruktur, akomodasi, hingga pelayanan yang akan disediakan bagi para atlet dan official.
“Porprov nanti bukan hanya menjadi ajang kompetisi regional, tetapi juga bagian dari persiapan Sumsel menuju PON 2032. Kami ingin memastikan segala aspek, mulai dari fasilitas hingga pelayanan bagi atlet, berjalan dengan sempurna,” ujar Tubagus.
KONI Sumsel juga berharap bahwa penyelenggaraan Porprov di Muba dapat menjadi barometer kesuksesan Sumsel dalam mengelola ajang olahraga tingkat nasional.
Untuk meningkatkan prestasi di tingkat nasional, KONI Sumsel berencana memperbanyak Kejuaraan Daerah (Kejurda) di berbagai cabang olahraga, terutama yang menjadi andalan Sumsel. Cabang olahraga perorangan seperti atletik, renang, dan pencak silat menjadi fokus utama karena selama ini terbukti mampu menyumbang medali di ajang nasional.
“Kami berharap Pemprov mendukung lebih banyak program Kejurda dan pembinaan atlet. Ini penting untuk mencetak atlet berkualitas yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional,” kata Tubagus.
Selain itu, KONI juga mendorong pelatihan intensif untuk atlet muda sebagai investasi jangka panjang. Menurut Tubagus, program pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan atlet yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki mental juara.
Keberhasilan Sumsel di bidang olahraga memerlukan sinergi antara KONI, pemerintah, dan pihak swasta. Tubagus menekankan bahwa dukungan anggaran, fasilitas, dan program pembinaan tidak dapat berjalan optimal tanpa kolaborasi yang erat.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemprov dan seluruh pihak terkait. Namun, kami juga mengharapkan perhatian lebih besar terhadap kebutuhan olahraga, terutama untuk pembinaan atlet dan penyelenggaraan kompetisi,” tutupnya.
Rakerprov 2024 menjadi tonggak penting bagi Sumatera Selatan untuk menatap masa depan olahraga dengan optimisme. Dengan strategi yang matang, pembinaan atlet yang konsisten, serta sinergi yang solid antar-pemangku kepentingan, Sumsel siap menjadi salah satu provinsi unggulan dalam dunia olahraga nasional. (dkd)