Beranda Polda Sumsel Langkah Berani Polda Sumsel : Data Kesehatan Mental Jadi Prioritas!

Langkah Berani Polda Sumsel : Data Kesehatan Mental Jadi Prioritas!

fhoto : ist

Polda Sumsel Prioritaskan Kesehatan Mental Personel Lewat Program “Polisi Sehat Mental”

Palembang, bidiksumsel.com – Polda Sumatera Selatan mengambil langkah inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan personelnya melalui program Polisi Sehat Mental. Program ini mencakup pengambilan data kesehatan mental personel Polri untuk memetakan kondisi psikologis mereka, dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan mendukung tugas kepolisian secara profesional.

Acara ini diselenggarakan di Auditorium Gedung Utama Presisi lantai 7, Mapolda Sumsel, dimulai pukul 07.00 WIB. Dihadiri oleh pejabat utama Polda Sumsel dan perwakilan personel, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya mendukung kesehatan mental sebagai bagian dari tugas kemanusiaan yang diemban oleh kepolisian.

Kegiatan ini dibuka oleh Kabagpsi Rosdm Polda Sumsel, AKBP Suparyono, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Dalam sambutannya, Suparyono menegaskan pentingnya kesehatan mental bagi setiap anggota Polri sebagai fondasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kesehatan mental yang baik tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan bahwa setiap anggota mampu menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan empati,” ujar Suparyono.

Ia juga menekankan bahwa menjaga kesehatan mental personel Polri bukan hanya kewajiban institusi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kepolisian yang profesional dan humanis.

Kegiatan ini dirancang dalam beberapa tahapan, dimulai dari pembukaan hingga penutupan yang berlangsung dengan tertib dan lancar. Berikut rangkaian kegiatannya :

  1. Pembukaan – AKBP Suparyono membuka kegiatan dengan paparan mengenai pentingnya kesehatan mental sebagai pilar utama dalam tugas kepolisian.
  2. Tutorial Pengisian Kuisioner – PS. Kasubbagpsipers Bagpsi Rosdm Polda Sumsel, Iptu Avy Tiasa Febrina, S.Psi., memberikan panduan kepada peserta tentang cara mengisi kuisioner kesehatan mental.
  3. Pengisian Kuisioner Data Kesehatan Mental – Kuisioner ini mencakup dua bagian utama serta profil peserta, yang dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek psikologis.
  4. Peninjauan Langsung – AKBP Suparyono memantau langsung proses pengisian kuisioner untuk memastikan kelancaran dan akurasi data yang dikumpulkan.
  5. Penutupan – Setelah seluruh peserta menyelesaikan kuisioner, kegiatan ditutup secara resmi.

Puluhan perwakilan personel Polda Sumsel menjadi responden dalam pengisian kuisioner ini, yang membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 40 menit per peserta.

Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah ahli psikologi dari Polda Sumsel, seperti PS. Kasubbagpsipol Rosdm Polda Sumsel, Iptu Eka Marwati, S.Psi., M.Psi., dan PS. Paur Subbagpsipers Bagpsi Rosdm Polda Sumsel, Iptu Cely Febrida, S.Psi. Kehadiran para ahli ini memastikan bahwa pengumpulan data dilakukan secara profesional, dengan mengedepankan privasi dan kenyamanan personel.

Melalui program ini, data yang diperoleh akan digunakan untuk memetakan kondisi kesehatan mental personel, sekaligus menjadi dasar untuk mengambil langkah-langkah preventif dan kuratif jika ditemukan masalah.

Program Polisi Sehat Mental adalah salah satu bentuk komitmen Polda Sumsel untuk meningkatkan kualitas hidup personel Polri. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, sebelumnya telah menegaskan bahwa kepolisian yang kuat dan profesional harus didukung oleh personel yang sehat secara fisik dan mental.

Dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh Polri, termasuk tekanan pekerjaan dan interaksi langsung dengan masyarakat, kesehatan mental menjadi salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan.

“Program ini mencerminkan kepedulian kami terhadap personel. Dengan mendukung kesehatan mental mereka, kami berharap dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata Kabagpsi Rosdm Polda Sumsel.

Langkah Polda Sumsel ini tidak hanya bermanfaat bagi individu personel, tetapi juga memberikan dampak positif secara institusional. Dengan personel yang sehat secara mental, Polri dapat memberikan pelayanan yang lebih responsif dan empati terhadap masyarakat.

Program ini juga menjadi upaya strategis dalam mencegah masalah psikologis yang dapat memengaruhi kinerja personel. Data yang dikumpulkan dari kuisioner akan digunakan untuk merancang program pelatihan, pendampingan, atau terapi jika diperlukan.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Salah satu perwakilan personel Polda Sumsel yang hadir menyatakan, “Program ini sangat membantu kami memahami pentingnya kesehatan mental dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kami berharap program seperti ini terus berlanjut.”

Dengan hasil evaluasi yang akurat dan langkah tindak lanjut yang tepat, Polda Sumsel berharap dapat menciptakan institusi kepolisian yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan personel. (dkd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here