Uji Kompetensi Wartawan di Bontang: Langkah Strategis Tingkatkan Profesionalisme Pers di Kalimantan Timur
Bontang, bidiksumsel.com – Selama dua hari, 21–22 November 2024, Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bagi 19 jurnalis dari Bontang, Samarinda, dan Balikpapan. Acara ini berlangsung di Badak LNG Learning Center, Kota Bontang, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bontang, PT Badak LNG, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bontang.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi wartawan ini ditutup secara resmi oleh Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bontang, Munawwar, ST, M.Si, dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, termasuk Pjs Senior Manager Corporate Communication PT Badak LNG, Putra Peni Luhur Wibowo, serta Ketua PWI Bontang, Suriadi Said.
Pelaksanaan UKW kali ini melibatkan empat jenjang uji kompetensi, yaitu satu jenjang muda, dua jenjang madya, dan satu jenjang utama. Dari 19 peserta, sebanyak 18 wartawan dinyatakan kompeten, sementara satu peserta lainnya diberi kesempatan untuk memperbaiki hasil uji dalam waktu enam bulan ke depan.
Direktur LUKW UPN Yogyakarta, Dr. Susilastuti DN, menyampaikan apresiasinya kepada para peserta yang telah berpartisipasi, khususnya kepada mereka yang berhasil lulus uji kompetensi. Ia juga memberikan motivasi kepada peserta yang belum dinyatakan kompeten.
“Belum kompeten bukan berarti gagal. Ini adalah kesempatan untuk terus belajar dan memperbaiki diri pada mata uji tertentu. Dalam enam bulan ke depan, peserta yang belum kompeten dapat kembali mengikuti UKW,” ujar Susilastuti.
Ia juga memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kota Bontang dan PT Badak LNG atas dukungannya dalam pelaksanaan UKW. “Dukungan ini sangat berarti untuk mempercepat peningkatan kualitas wartawan di Kalimantan Timur. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan insan pers yang kompeten dan profesional,” tambahnya.
Pjs Wali Kota Bontang, Munawwar, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, media, dan dunia usaha untuk menciptakan kolaborasi yang kuat demi pembangunan daerah. Ia menyebut kemitraan ini sebagai pendekatan pentahelix, di mana lima elemen utama—pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media—bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
“Media adalah mitra strategis bagi pemerintah dan perusahaan. Sinergi ini perlu terus diperkuat agar media dapat menjadi pilar utama dalam menyampaikan informasi yang akurat, terpercaya, dan mendukung pembangunan,” kata Munawwar.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para peserta yang dinyatakan kompeten, seraya mengapresiasi pelaksanaan UKW yang sukses menghadirkan penguji dari UPN “Veteran” Yogyakarta. Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas jurnalisme di Kota Bontang dan Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan yang sama, Pjs Senior Manager Corporate Communication PT Badak LNG, Putra Peni Luhur Wibowo, menyoroti pentingnya peran media lokal dalam mendukung aktivitas perusahaan. Ia berharap media di Kalimantan Timur, khususnya Bontang, dapat terus berkembang hingga mencapai level nasional dan internasional.
“Uji kompetensi ini menjadi langkah penting untuk memperkuat kualitas media lokal. Kami berharap kerja sama antara PT Badak LNG dengan insan pers dapat terus berjalan baik, sehingga informasi tentang perusahaan dapat tersampaikan dengan profesional ke khalayak luas,” ujarnya.
Putra Peni juga mengajak para wartawan untuk tidak berhenti meningkatkan kompetensi, baik melalui UKW maupun pelatihan lainnya. Menurutnya, media yang kompeten akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi pembangunan daerah secara keseluruhan.
Pelaksanaan UKW ini tidak hanya diikuti oleh wartawan dari Bontang, tetapi juga dari Samarinda dan Balikpapan. Hal ini menandai momentum penting bagi penguatan kualitas wartawan di Kalimantan Timur, yang diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional.
Ketua PWI Bontang, Suriadi Said, mengapresiasi antusiasme peserta dan menyatakan bahwa UKW menjadi langkah nyata dalam membangun jurnalisme yang berkualitas. “UKW adalah bentuk tanggung jawab kita untuk memastikan wartawan memiliki kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugasnya. Profesionalisme adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik terhadap media,” tuturnya.
Keberhasilan UKW ini memberikan harapan baru bagi perkembangan dunia pers di Kalimantan Timur. Pemerintah, perusahaan, dan organisasi profesi wartawan berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kompetensi jurnalis sebagai bagian dari upaya menciptakan media yang kredibel dan berdaya saing.
Melalui kolaborasi yang kuat, seperti yang dilakukan dalam UKW ini, sinergi antara berbagai elemen masyarakat dapat terus terjalin demi mewujudkan tujuan bersama: menciptakan pers yang bermutu tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. (dkd)