Kapolda Sumsel Pimpin Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak 2024
Palembang, bidiksumsel.com – Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Andi Rian R Djajadi, memimpin apel gelar pasukan di Mapolda Sumsel pada Sabtu (23/11/2024) untuk mengamankan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak 2024. Sebanyak 1.471 personel diterjunkan, terdiri atas Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Sumsel, Brimob, dan Ditsamapta, guna mendukung kelancaran pesta demokrasi di wilayah Sumsel.
Pengamanan ini akan melibatkan 709 personel dari BKO Polda Sumsel, 700 personel Brimob, dan 63 personel Ditsamapta. Mereka akan ditempatkan di berbagai Polres dan Polrestabes di Sumsel untuk memastikan kelancaran proses pemilu dari masa kampanye hingga penghitungan suara.
Dalam rinciannya, Kapolda menyebut bahwa pengamanan kotak suara, Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan rekapitulasi suara menjadi fokus utama. Polrestabes Palembang menerima alokasi 150 personel, diikuti oleh Polres Ogan Komering Ulu (OKU) dengan 50 personel, Polres Muratara dengan 41 personel, dan Polres Banyuasin dengan 80 personel. Polres lainnya juga mendapatkan alokasi, termasuk Polres Ogan Ilir (20 personel) dan Polres Ogan Komering Ilir (124 personel), untuk memastikan pengamanan merata di seluruh wilayah.
Irjen Andi Rian menegaskan bahwa pengamanan tahap pungut dan hitung suara dimulai pada 24 November hingga 1 Desember 2024. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh personel Polda Sumsel yang berhasil menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama masa kampanye yang berlangsung sejak 25 September 2024.
“Alhamdulillah, sejauh ini pengamanan setiap tahapan dapat berjalan baik. Situasi kamtibmas tetap aman, nyaman, dan kondusif berkat kerja keras seluruh personel,” ujar Kapolda dalam amanatnya.
Kapolda juga mengingatkan bahwa tahap pemungutan suara memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi dibanding tahap kampanye. Oleh karena itu, profesionalisme dan tanggung jawab personel dalam menjalankan tugas sangat diperlukan demi menjaga stabilitas dan kelancaran Pilkada.
“Situasi politik di tiap daerah sangat fluktuatif. Oleh sebab itu, keseriusan dan kesungguhan kita dalam melaksanakan tugas pengamanan ini sangat penting,” tandasnya.
Dalam amanatnya, Kapolda memberikan sejumlah penekanan kepada seluruh personel yang akan diterjunkan. Ia menegaskan pentingnya pelaksanaan tugas secara profesional, bertanggung jawab, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Jaga netralitas, pahami tingkat kerawanan di TPS masing-masing, dan pastikan rekapitulasi suara berjalan lancar tanpa intimidasi dari pihak yang tidak berkepentingan,” tegasnya.
Kapolda juga mengingatkan agar personel tidak melakukan tindakan yang dapat merusak citra institusi. Ia meminta pengamanan dilaksanakan dengan penuh keikhlasan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
“Hindari tindakan tidak terpuji. Jangan sampai petugas pengamanan justru menjadi pemicu konflik. Laksanakan tugas dengan niat ibadah dan semangat melayani masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sumsel, Kombes M. Anis Prasetyo, memastikan seluruh personel dalam kondisi prima dan siap bertugas. Pergeseran pasukan dilakukan segera setelah apel serpas, di mana personel akan langsung bergerak menuju Polres masing-masing.
“Setelah mendapatkan pengarahan di Polres, mereka akan mulai mengamankan PPK, mengawal kotak suara ke TPS, dan melanjutkan pengamanan hingga proses rekapitulasi selesai,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penempatan personel disesuaikan dengan tingkat kerawanan di masing-masing wilayah. Pasukan Brimob akan disebar ke seluruh rayon, sedangkan personel Samapta difokuskan di daerah Muratara dan Lahat.
Karo Ops juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan tetap menjaga persatuan dan menghormati perbedaan pilihan. Ia meminta masyarakat mendukung siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin daerah.
“Pilihan boleh berbeda, tetapi mari kita jaga persaudaraan. Hargai keputusan dan pilihan masing-masing. Ini adalah pesta demokrasi untuk kita semua,” ujarnya.
Selain itu, penekanan khusus diberikan kepada personel pengamanan TPS agar tidak membawa senjata api (senpi) selama bertugas. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi konflik yang tidak diinginkan.
Kapolda Sumsel menyoroti bahwa rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menjadi inti dari Pilkada. Ia meyakini, jika proses di PPK berjalan lancar, maka rekapitulasi di tingkat kabupaten hingga provinsi juga akan sukses.
“Pastikan rekapitulasi di PPK berjalan tanpa hambatan. Ini adalah tahap krusial yang harus diawasi dengan cermat,” tegasnya.
Kapolda menutup amanatnya dengan harapan besar agar Pilkada serentak 2024 di Sumsel dapat berlangsung aman, tertib, dan demokratis. Ia percaya dengan kerja keras dan sinergi antara aparat kepolisian, penyelenggara pemilu, dan masyarakat, pesta demokrasi ini akan mencerminkan semangat persatuan bangsa. (dkd)